Washington (ANTARA News) - Gedung Putih hari Kamis menolak lagi gagasan mengenai perundingan langsung dengan Iran dengan mengatakan, perselisihan menyangkut program nuklir Iran bukan bersifat bilateral, namun itu masalah yang mempengaruhi banyak negara. "Ini sebuah ancaman bagi kawasan dan dunia," kata jurubicara Gedung Putih Scott McClellan kepada wartawan. "Ini bukan masalah bilateral antara rejim (Iran) dan AS, ini sebuah masalah antara rejim dan masyarakat internasional," katanya seperti dikutip AFP. Iran dan AS tidak memiliki hubungan langsung sejak 1980, yang kata banyak ahli merupakan faktor besar dalam kebuntuan diplomatik saat ini. Frank Steinmeier, menteri luar negeri Jerman sekutu AS, belum lama ini menyerukan perundingan langsung antara kedua negara tersebut. McClellan mengungkapkan dukungan AS bagi sebuah resolusi yang disodorkan oleh Perancis dan Inggris di Dewan Keamanan PBB yang mendesak Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya. Sementara itu, Teheran mengklaim Kamis bahwa mereka telah mencapai lebih banyak kemajuan dalam pekerjaan nuklir sangat sensitif, yang menunjukkan pembangkangan lebih lanjut di tengah upaya Barat untuk mendesak tindakan keras Dewan Keamanan PBB. Teks resolusi Perancis-Inggris itu, yang dirancang dengan pembahasan cermat dengan Jerman dan AS, mendesak tindakan berdasarkan Pasal 7 Piagam PBB, yang mengizinkan sanksi-sanksi ekonomi atau bahkan sebagai upaya terakhir penggunaan kekerasan jika ada ancaman terhadap keamanan dan perdamaian internasional. Rusia dan China, yang sama-sama memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, tampaknya menentang teks resolusi tersebut, namun McClellan mengatakan bahwa proses itu masih dalam tahap awal. "Ini sebuah rancangan resolusi," kata McClellan. "Itu disodorkan oleh Inggris dan Perancis, dan kami mendukungnya." AS menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, namun republik Islam itu bersikeras bahwa program nuklirnya untuk kepentingan sipil dan damai.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006