Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM akan menyeleksi koperasi-koperasi yang secara kelembagaan dan keuangan cukup baik untuk dicarikan mitra usaha bagi perusahaan besar atau pihak lainnya. "Kita akan menyaring dan mengarahkan koperasi yang sudah mampu untuk bersaing dengan badan usaha lainnya," kata Deputi Kelembagaan Kemenkop UKM Soetarto di Jakarta, Jumat. Salah satu yang telah dirintis, menurut dia, adalah dengan menyeleksi koperasi dari seluruh Indonesia yang mampu baik secara keuangan dan kelembagaan untuk ikut dalam distribusi pupuk. "Hasilnya sudah cukup baik. Koperasi bisa ikut menyalurkan 30 persen dari seluruh pupuk bersubsidi," katanya dan menambahkan akan terus meningkatkan kemampuan koperasi sehingga pupuk yang disalurkan semakin besar. Dikatakannya, pihaknya saat ini terus melakukan inventarisasi tentang kondisi koperasi-koperasi tersebut secara nasional. "Kita juga ingin mengetahui sebenarnya apa sih yang mereka inginkan," katanya. Contohnya dalam penyaluran pupuk, apakah memang mereka ingin terlibat di situ atau tidak. Jika ternyata mereka berminat, katanya, pihaknya akan melihat kemampuan dari koperasi tersebut. "Kalau ternyata memenuhi persyaratan seperti yang diminta produsen, akan kita fasilitasi sehingga mereka juga bisa terlibat," katanya. Pemetaan terhadap koperasi tersebut, lanjutnya, dilakukan melalui klasifikasi koperasi yang tahun ini ditargetkan sebanyak 22.380 koperasi dari target 70 ribu koperasi hingga 2009. Sedangkan tahun 2007 sebanyak 17.396 koperasi, 2008 sebanyak 15.733 koperasi dan 15.194 koperasi tahun 2009. "Nantinya, tiap koperasi yang diklasifikasi akan masuk kategori A (Amat baik), B (Baik) dan C (Cukup). Berdasarkan klasifikasi tersebut, kita dapat melakukan langkah-langkah selanjutnya terhadap koperasi dimaksud," ujarnya. Klasifikasi tersebut, katanya, untuk mengetahui lebih jelas kondisi dan perkembangan koperasi pada satu kurun waktu tertentu. Rencananya klasifikasi ini akan dilakukan secara berkelanjutan setiap dua tahun sekali untuk melihat apakah ada perubahan klasifikasi atau tidak. Dari klasifikasi ini akan diketahui bentuk-bentuk revitalisasinya yang polanya berbeda tergantung kekurangan koperasi tersebut. "Jika ada yang lemah di kelembagaan maka pemerintah akan menitikberatkan pembinaannya di situ," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006