"Saat ini yang diperlukan mereka (pengungsi) alat pembersih rumah tinggal, sedang kami upayakan," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang, Adang dalam konferensi pers BNPB "Teropong Bencana" secara daring diikuti di Jakarta, Rabu.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya terus melakukan koordinasi secara terpadu terutama di lokasi banjir bandang dengan menyingkirkan material yang menghalangi.
Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan pembersihan material banjir lumpur agar para pengungsi dapat kembali ke rumah saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Mudah-mudahan bisa kami kendalikan dan masyarakat kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.
Baca juga: Longsor dan banjir lumpur di Sumedang akibatkan dua orang hilang
Baca juga: Anggota DPR bagikan sembako ke warga perkampungan di Sumedang
Pada hari kelima pasca-bencana banjir bandang itu, ia mengatakan pemerintah daerah sudah menerbitkan penetapan status darurat serta membentuk pos komando.
"Itu merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam penanganan banjir khususnya di Desa Sawah Dadap Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Jawa Barat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan ada dua orang yang kini berstatus dalam pencarian, yakni Syifa (16) dan Dini (40) yang merupakan warga Dusun Babakan Kananga. Adapun peristiwa banjir lumpur itu terjadi pada Sabtu (17/12) sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca juga: 21 anggota JQR bantu SAR cari korban hanyut di Sumedang
Baca juga: Seorang remaja hanyut terseret arus banjir bandang Sumedang
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022