Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mendorong operator untuk membentuk agen keselamatan (safety agent) untuk meningkatkan keselamatan bertransportasi secara terus menerus sesuai prosedur yang berlaku.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa agen keselamatan merupakan karyawan operator yang dipercaya untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan mulai dari kelaikan armada hingga kesiapan pramudi.

"Mereka ini telah diberikan pengetahuan melalui kegiatan 'workshop' sejak 6 September 2022 dengan diberikan materi sebanyak 12 modul," kata Anang.

Kedua belas modul tersebut, kata Anang, di antaranya adalah penyusunan komitmen dan kebijakan keselamatan, penyusunan "hazard identification risk assesment and determining control" (HIRADC) serta penyusunan prosedur keselamatan pramudi hingga penyusunan prosedur kelayakan armada.

Baca juga: TransJakarta tambah jumlah bus saat malam Natal dan tahun baru

"Hari ini penutupan worskhop yang diikuti semua operator setelah mereka dilatih yang di antaranya membahas tanggap darurat hingga prosedur laporan dan investigasi saat ada insiden kecelakaan," kata Anang.

Hingga saat ini, lanjut Anang, sebanyak 18 operator yang terdiri dari delapan operator bus besar dan 10 operator bus kecil telah selesai mengikuti "workshop".

Adapun masing-masing operator mengirimkan dua orang perwakilannya yang ditugaskan sebagai agen keselataman.

"Mereka akan menjadi perpanjangan TransJakarta untuk memastikan keselamatan operasi. Mereka siap bertugas dengan bekal yang sudah diberikan saat 'workshop'," demikian Anang.

Baca juga: Operasional TransJakarta 24 jam saat malam tahun baru

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2022