Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) Kiya Masahiko mempromosikan kuliner Jepang menjelang perayaan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang.

"Jadi, kami menyelenggarakan acara ini untuk mempromosikan dua hal. Pertama untuk mempromosikan makanan Jepang," kata Dubes Kiya dalam acara “Experience Japanese Food Culture" di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis.

Dalam promosi kuliner tersebut, Misi Jepang untuk ASEAN menyelenggarakan demo masak teuchi soba, yakni mie khas Jepang yang terbuat dari tepung soba dan diolah secara manual oleh ahlinya.

Mie soba merupakan salah satu makanan populer di Jepang yang banyak ditemukan di restoran-restoran Jepang dan sering dinikmati pada setiap akhir tahun.

Selain mie soba, Misi Jepang untuk ASEAN juga mempromosikan minuman jus yuzu --yang terbuat dari lemon-- dan teh rumput laut, yang ketiganya disebutkan berasal dari Prefektur Miyagi di bagian utara dan Prefektur Kochi di Jepang selatan.

"Jadi, promosi ini adalah untuk menunjukkan keragaman dan daya tarik makanan di daerah pedesaan Jepang," kata Kiya.

Menurut Kiya, makanan adalah bagian penting dari promosi wisata Jepang. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak masyarakat dari negara-negara anggota ASEAN untuk datang berwisata ke Jepang setelah pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir.

Tahun depan, Jepang akan merayakan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang.

Sebelumnya dalam acara penyerahan surat kepercayaannya sebagai Dubes Jepang untuk ASEAN di Sekretariat ASEAN pada 1 Desember 2022, Dubes Kiya menyampaikan harapan untuk dapat meningkatkan hubungan lebih erat dengan ASEAN di berbagai bidang.

Ia menyebutkan isu keamanan, ekonomi, budaya, pertukaran pemuda, hingga masalah global sebagai beberapa bidang yang dimaksud. 

Baca juga: Dubes Jepang untuk ASEAN serahkan surat kepercayaan kepada Sekjen

Baca juga: Indonesia dorong penguatan kerja sama ASEAN-Jepang di Indo-Pasifik


 

Pertemuan KTT ASEAN-Jepang bahas ekonomi

Pewarta: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2022