Atambua (ANTARA News) - Arus eksodus warga meninggalkan Dili, Timor Timur (RDTL) pasca kerusuhan 28 April lalu hingga Minggu masih terus berlanjut melalui pintu perbatasan Motain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pantauan ANTARA News di Pos Motain menunjukkan, hingga Minggu siang, tercatat 64 warga negara Indonesia dan empat warga negara asing yang meninggalkan Dili, Timor Timur melalui Motain. Seorang warga Myanmar, Yu Yu Thwin yang ditemui di pos perbatasan Motain mengaku, meninggalkan negara yang baru merdeka 20 Mei 2000 itu karena merasa tidak aman untuk bertahan hidup di Timtim. "Kami merasa tidak aman, sehingga memilih untuk meninggalkan negara itu untuk kembali ke negara asal melalui Denpasar, Bali," kata Yu Yu Thwin yang didampingi rekannya Phoo Thit Wai. Kedua warga negara Myanmar ini mengaku, bekerja sebagai teknisi sejak empat tahun lalu atau satu tahun setelah negara itu memproklamirkan kemerdekaan pada 20 mei 2000 melalui referendum pada 1999. Pengakuan yang sama disampaikan Mahmud Arsyad yang selama ini bekerja sebagai staf pengajar di salah satu universitas di negara itu. Menurut dia, Kota Dili bagaikan kota mati. Semua penduduk berangsung-angsur meninggalkan wilayah itu dan kembali ke distrik masing-masing, karena beredar informasi bahwa akan ada aksi besar-besaran di Dili pada Senin (8/5). Dia mengatakan, pemerintah Timor Timur memang telah mengeluarkan imbauan untuk warga tidak meninggalkan Kota Dili, tetapi tidak dipatuhi. Semua berbondong-bondong meninggalkan kota dengan membawa serta perlengkapan rumah tangga seperti alat-alat dapur, kasur serta barang kebutuhan lain. "Kami juga diimbau untuk tidak meninggalkan Dili, tetapi warga negara Timtim sebagai orang asli saja meninggalkan Dili, bagaimana kami yang pendatang bisa bertahan," katanya. Dia mengatakan, akan mengikuti perkembangan melalui media massa dalam satu atau dua hari ini, baru memutuskan apakah kembali ke Ujung Pandang dan tidak kembali lagi atau kembali dan mengajar di Dili. Jumlah warga negara Indonesia yang sudah meninggalkan Dili, Timor Timur selama sepekan terakhir tercatat 568 jiwa. Jumlah tersebut tidak termasuk puluhan warga negara asing yang juga meninggalkan Dili melalui pintu Motain.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006