Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia menguat tajam dalam sesi bergejolak pada awal perdagangan Senin, memulihkan beberapa kerugian setelah kemerosotan mingguan terbesar sejak awal Juli di tengah kekhawatiran atas dampak sanksi minyak dan gas terhadap pendapatan ekspor Rusia.

Rubel kehilangan sekitar 8,0 persen minggu lalu dan turun lebih dari 10 persen bulan ini setelah embargo minyak dan batasan harga diberlakukan. Kementerian keuangan mengatakan penurunan baru-baru ini terkait dengan pemulihan impor.

Pada pukul 07.48 GMT, rubel menguat 2,8 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 68,31. Rubel naik 4,4 persen terhadap euro menjadi diperdagangkan di 72,4 dan menguat 2,1 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 9,71.

Aktivitas perdagangan kemungkinan akan ringan pada Senin, Otkritie Research mengatakan dalam sebuah catatan, dengan rubel dapat menguat dalam periode pajak akhir bulan yang berkelanjutan, yang biasanya membuat eksportir Rusia mengubah pendapatan valuta asing untuk membayar kewajiban lokal.

Rubel tetap menjadi salah satu mata uang utama dengan kinerja terbaik di dunia terhadap dolar tahun ini, didukung oleh kontrol modal dan pengurangan impor, tetapi telah kehilangan posisi teratas dari real Brazil dalam seminggu terakhir.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik ke level tertinggi hampir tiga minggu di sesi perdagangan terakhirnya sebelum liburan Natal, terakhir naik 3,7 persen pada 84,0 dolar AS per barel.

Ekuitas Rusia juga lebih tinggi. Investor kemungkinan akan menyeimbangkan kembali portofolio mereka di minggu terakhir tahun ini, yang dapat menggerakkan pasar ke arah mana pun, kata Sinara Investment Bank.

Indeks RTS berdenominasi dolar naik 2,1 persen menjadi diperdagangkan di 983,4 poin, sementara indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 2.130,6 poin.


Baca juga: Rubel jatuh dekati level terendah delapan bulan terhadap dolar
Baca juga: Batas harga minyak dimulai, rubel jatuh terendah 7 minggu atas dolar
Baca juga: Rubel merosot lewati 70 terhadap dolar, pertama kalinya sejak Mei

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022