Bedah Buku dan Lokakarya ini dilatar belakangi adanya kegalauan para alumni atas segala permasalahan yang sedang terjadi, namun mengalami kesulitan untuk menyatukan tindakan konkrit untuk memecahkannya. Banyak yang telah merasa berbuat, namun berujung pada kesia-siaan. Berbagai gagasan pragmatis / operasional dalam kondisi pada saat ini perlu didiskusikan untuk membangun argumen cepat bagi penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan, walaupun diyakini sulit untuk secara jitu menemukan pengungkit bagi pembangunan kehutanan yang mapan dan berdaya-guna bagi kesejahteraan rakyat.
Masalah - masalah yang penting dan urgen pada situasi saat ini dan secara eksplisit maupun implisit muncul dalam diskusi antara lain: (1) masalah legalitas, legitimasi dan konflik kawasan; (2) ketiadaan institusi pengelolaan hutan di lapangan untuk menciptakan arena profesional rimbawan; (3) lemahnya struktur dan rendahnya kinerja birokrasi penyelenggaraan kehutanan yang tepat sambung (fit in) dengan desentralisasi urusan pemerintahan; dan (4) kurangnya kuantitas, rendahnya kompetensi dan lemahnya kebijakan mobilisasi sumberdaya manusia kehutanan. Ke empat kelompok masalah kunci tersebut, perlu ditangani segera, namun sepatutnya didasarkan atas pendekatan konseptual yang matang untuk memicu terwujudnya momentum pembangunan kehutanan baru.
Hasil yang diharapkan dari lokakarya HAPKA Fahutan IPB 2012 ini adalah strategi gerakan Alumni Fakultas Kehutanan untuk menggalang pengetahuan dan kekuatan guna memutar arah pembangunan kehutanan masa depan, dan akan menjadi acuan bagi para alumni sesuai perannya. Hasil lokakarya ini pun akan disampaikan kepada Menteri Kehutanan sebagai masukan pemikiran dari alumni untuk pembangunan kehutanan kedepan yang diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Kehutanan.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ir. Mintarjo, MMA, Ketua Panitia HAPKA Fahutan IPB ke XV 2012
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2012