Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) beserta jajaran bersiaga penuh sejak Sabtu (31/12) siang hingga menjelang malam pergantian tahun di kota setempat.

"Polresta Padang beserta jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) bersiaga penuh untuk pengamanan malam pergantian tahun nanti guna memastikan keamanan masyarakat," kata Kepala Kepolịsian Resor Kota Padang Kombes Pol Ferry Harahap di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan patroli dilakukan dengan intensitas lebih banyak mulai dari siang tadi hingga tengah malam nanti, baik dari Polresta Padang maupun seluruh Polsek yang ada.

Ia menyebutkan total ada seribu personel yang terlibat dengan konsentrasi tersebar di Pos pengamanan, Pos Pelayanan, titik-titik keramaian, lokasi wisata, pusat perbelanjaan, hingga lokasi yang dinilai rawan kejahatan.

Khusus untuk arus lalu lintas, katanya, Polresta Padang melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Pantai Padang yang setiap malam pergantian tahun selalu ramai dikunjungi warga.

Akses menuju Pantai Padang hanya dibuka di dua titik yakni di depan Masjid Al Hakim dan Simpang Olo Ladang, sementara jalur lainnya ditutup.

Ferry juga mengatakan pada malam pergantian tahun nanti pihaknya juga mengantisipasi aksi balap liar serta tawuran.

"Kami turunkan personel dari Satuan Reserse Kriminal beserta Satuan Intelijen dan Keamanan berpakaian sipil untuk mengantisipasi aksi balap liar dan tawuran ini," jelasnya.

Selain itu, katanya, juga ada personel berseragam yang siap menindak lanjuti informasi masyarakat ketika ada informasi tawuran atau balap liar.

Pada bagian lain, Polresta Padang kembali menegaskan larangan tentang penggunaan petasan atau kembang api saat malam pergantian tahun.

"Penggunaan petasan atau kembang api yang mempunyai daya ledak dilarang, kami imbau masyarakat memperhatikan hal ini," katanya.

Sesuai edaran Medagri yang ditindak lanjuti oleh Wali Kota Padang warga diharapkan melalui momen pergantian tahun dengan kegiatan-kegiatan ibadah serta positif, bukan dengan perbuatan negatif yang bisa merugikan. 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2022