Jakarta (ANTARA) - Ladang gas serpih Fuling di Kota Chongqing, China barat daya, menghasilkan sekitar 7,2 miliar meter kubik gas alam pada 2022. Angka ini meningkat lebih dari 30,5 juta meter kubik per tahun, menurut Sinopec, pengembang ladang gas tersebut dan perusahaan penyulingan minyak terbesar di China.

Pada periode yang sama, ladang gas tersebut berfokus untuk meningkatkan produksi dari sumur-sumur yang ada. Lebih dari 650 sumur tua di Fuling menyumbangkan produksi sekitar 6,5 miliar meter kubik, naik 3,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pada 28 Desember 2022, ladang gas Fuling mengumumkan bahwa pihaknya telah membukukan dua rekor domestik China, yaitu untuk jumlah sumur terbesar di sebuah platform pengembangan gas serpih dan untuk tingkat pemulihan kelompok sumur tertinggi.

Sebagian besar kandungan dalam gas serpih adalah metana. Gas tersebut dianggap sebagai sumber energi baru yang bersih.

Mulai dikembangkan secara komersial pada 2014, ladang gas Fuling telah mengakumulasikan cadangan terbukti hampir 900 miliar meter kubik. Ladang gas tersebut menghasilkan 22,7 juta meter kubik gas serpih per hari, memasok energi hijau dan bersih ke lebih dari 70 kota di sepanjang Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2023