Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim meminta wartawan mengambil dosis penguat (booster) vaksin COVID-19 untuk memberi contoh yang baik kepada masyarakat.

Saat memberikan keterangan pers di Putrajaya, Rabu, dia mengatakan Malaysia memiliki persediaan vaksin yang cukup, bahkan banyak yang dibuang karena respons masyarakat tidak sehangat saat vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Untuk dosis penguat, kata dia, baru mencapai 49 persen, sehingga masih ada sekitar enam juta dosis yang tersisa.

“Jadi saya sarankan mulai dengan wartawan yang belum mengambil booster pertama. Karena infeksi ini menurut anjuran Kementerian Kesehatan memang masih belum pasti, belum berakhir,” ujar Anwar.

Oleh karena itu, kata dia, bagi mereka yang sudah mengambil vaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua harus mengambil booster.

“Karena vaksinnya masih tersedia,” kata Anwar.

Pada Januari ini, semua wartawan Malaysia wajib mengikuti vaksinasi booster agar kemudian diikuti oleh masyarakat, katanya.

“Karena jika wartawan memberi contoh bahwa itu baik, masyarakat akan mengikuti,” ujar Anwar.

Pemerintah Malaysia telah meminta agar masyarakat, terutama mereka yang rentan, untuk mendapatkan booster karena vaksin COVID-19 diyakini dapat menurunkan risiko penularan.

Baca juga: Malaysia perketat pengawasan COVID pada pengunjung dari semua negara
Baca juga: Dua varian COVID-19 yang merebak di China terdeteksi di Malaysia
Baca juga: Malaysia wajibkan tes COVID untuk pelaku perjalanan dari China


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023