Surabaya (ANTARA News) - Tim SAR Sampoerna sudah sejak 6 Mei 2006 menyiapkan "bilik mesra" untuk para pengungsi di Desa Argomulyo, Cangkringan, Yogyakarta, guna memfasilitasi pasangan suami-isteri yang ingin memadu kasih. Emergency Care Manager Sampoerna, Alfan Tanjung di Surabaya, Selasa, menjelaskan, "bilik mesra" tersebut seperti halnya tenda-tenda pengungsi lainnya, tapi dilengkapi dengan perlengkapan yang cukup memadai. Menurut dia, bilik mesra di Desa Argomulyo dibangun dengan tenda berukuran 6X12 meter dan disekat menjadi tiga ruangan. Antar ruangan satu dengan lainnya disekat dengan vinil. Selain itu, di bilik mesra tersedia pula velbed atau sleeping bed, tisu serta air mineral. Untuk menyediakan bilik mesra itu, kata Alfan, Tim SAR Sampoerna tidak mengalami hambatan apapun, sebab tim sudah berpengalaman ketika membantu proses evakuasi korban tsunami di Aceh. Penyediaan bilik mesra itu, lanjutnya, juga atas dasar saran dari Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X. "Ketika kami `sowan`, beliau memberikan arahan untuk memikirkan penyediaan bilik mesra," ujarnya. Bilik mesra yang dibangun Tim SAR Sampoerna disiapkan untuk semua pasangan suami isteri yang mengungsi. Dengan dibangunnya bilik mesra tersebut, maka melengkapi sarana dan prasarana posko yang didirikan Tim SAR Sampoerna pada 22 April lalu di lapangan Jetis, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Di posko bencana Gunung Merapi itu telah didirikan dapur umum, lima tenda kemanusiaan dan satu tenda pelayanan kesehatan bagi para pengungsi. Selain itu, Tim SAR Sampoerna juga menerjunkan sejumlah armada bantuan diantaranya dua mobil ambulan, 1 bus, 2 truk SAR dan sejumlah mobil untuk kelancaran operasional dan peralatan Rescue lainnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006