Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China mencatatkan keuntungan beruntun lima hari pada akhir perdagangan Jumat, di tengah ekspektasi investor bahwa ekonomi akan segera bangkit dari kesengsaraan COVID dan melakukan pemulihan yang kuat pada tahun 2023.

Indeks saham unggulan China CSI 300 ditutup 0,3 persen lebih tinggi, sementara Indeks Komposit Shanghai bertambah 0,1 persen pada akhir sesi.

Indeks Hang Seng Hong Kong dan Indeks Hang Seng China Enterprises masing-masing berakhir turun 0,3 persen dan 0,4 persen, setelah naik di empat sesi sebelumnya.

Untuk minggu ini, Indeks CSI 300 melonjak 2,8 persen, sementara indeks acuan Hang Seng melambung 6,1 persen menyentuh level tertinggi enam bulan.

Ekuitas Asia lainnya juga naik, sementara dolar melayang mendekati level tertinggi satu bulan karena investor bersiap untuk data pekerjaan AS yang penting di kemudian hari, yang akan memberikan petunjuk tentang seberapa agresif Federal Reserve dalam pengetatan kebijakannya.

"Sentimen pulih dengan mantap setelah tahun baru," kata analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan.

"Kami memperkirakan infeksi nasional akan mencapai puncaknya pada Januari ... puncak sebelumnya dalam kasus infeksi menyiratkan normalisasi lebih awal dalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, kami memperkirakan ekonomi akan memulai pemulihan yang kuat pada kuartal kedua," tulis analis J.P.Morgan dalam sebuah catatan.

Investor asing membeli bersih 20 miliar yuan (2,9 miliar dolar AS) saham China melalui Skema Stock Connect minggu ini, jumlah pembelian mingguan terbesar sejak 2 Desember.

Karena pembatasan COVID telah dihapus, China memperkirakan jumlah perjalanan penumpang yang dilakukan oleh para pelancong selama Tahun Baru Imlek mendatang mencapai 2,1 miliar tahun ini, dua kali lipat dari tahun lalu 1,05 miliar selama periode yang sama.

Saham sektor energi baru bertambah 3,2 persen untuk memimpin kenaikan, sementara pariwisata, perawatan kesehatan turun masing-masing 2,3 persen dan 0,9 persen.

Raksasa teknologi yang tercatat di Hong Kong turun 1,4 persen karena beberapa investor membukukan keuntungan setelah kenaikan baru-baru ini, dengan Meituan anjlok 4,3 persen sebagai hambatan terbesar pada indeks acuan Hang Seng.

Indeks Properti Daratan Hang Seng Hong Kong naik 1,7 persen, terangkat oleh lebih banyak dukungan negara untuk sektor berutang tinggi yang berjuang dengan penjualan dan investasi yang lemah karena China membuka kembali ekonominya.

Morgan Stanley mengatakan ekuitas China kemungkinan akan memimpin kinerja pasar saham global pada tahun 2023, dan menyarankan investor untuk mengoleksi saham China dalam portofolio ekuitas globalnya.


Baca juga: Saham Asia naik jelang laporan data pekerjaan AS, yen melemah
Baca juga: Saham Asia dibuka menguat jelang laporan data pekerjaan AS
Baca juga: Pasar saham Asia melonjak, risalah Fed jadi pusat perhatian pasar

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023