Jakarta (ANTARA) - Petenis unggulan Coco Gauff mengatakan gelar Auckland Classic yang ia rebut pada Minggu menjadi suntikan kepercayaan diri baginya jelang Australian Open.

Petenis Amerika Serikat itu menang dominan di final, yang sempat ditangguhkan cukup lama karena cuaca buruk, mengalahkan petenis kualifikasi Rebeka Masarova asal Spanyol dengan skor 6-1, 6-1.

Kemenangan itu melengkapi penampilan dominan petenis peringkat tujuh dunia itu sepanjang pekan ini, yang tidak pernah kalah satu set pun di turnamen tersebut.

Ia tanpa kewalahan menyingkirkan lawannya yang peringkat 130 untuk membawa pulang titel WTA ketiganya dan yang pertama baginya dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Coco Gauff akan masuk Top 10 usai US Open
Baca juga: Menang di Adelaide, Sabalenka tebar ancaman jelang Australian Open


Menunjukkan performa kuat yang membawanya ke final French Open tujuh bulan lalu, groundstroke akan menjadi senjata ampuh Gauff pada Grand Slam pertama tahun ini yang akan dimulai di Melbourne dalam waktu kurang lebih sepekan lagi.

Petenis 18 tahun itu mengatakan performanya pekan ini menjadi dorongan yang besar baginya sebelum menyeberangi Laut Tasman.

"Sebenarnya, ini memberi saya kepercayaan diri yang besar. Anda tidak pernah tahu bagaimana pekan pertama Anda akan berjalan, bisa bagus bisa jelek. Tapi saya rasa ini pekan yang luar biasa," kata dia dikutip AFP.

"Meski hujan, ini start terbaik saya musim ini.

"Saat jeda musim, saya bermain dengan banyak orang dan memenangi sejumlah pertandingan tapi lebih banyak kalah, jadi ketika saya bermain di sini terasa baik bisa meraih sejumlah kemenangan.

"Ini berkat jeda musim yang baik yang saya jalani. Terima kasih kepada pelatih saya, jelas dia tahu apa yang dia lakukan."

Baca juga: Raducanu dihantui cedera jelang Australian Open

Gauff juga menunjukkan pendekatan mental yang tenang, tidak terpengaruh oleh cuaca buruk yang meliputi ajang Auckland WTA250 sepanjang pekan ini.

Dua dari lima pertandingan yang ia jalani terpaksa dilakukan indoor, sedangkan dua yang lain terganggu hujan, termasuk final hari ini, yang terlambat dua jam lebih.

Gauff akan melakukan servis untuk set point pada set pertamanya ketika hujan deras mengguyur lapangan lagi selama lebih dari dua jam.

Pertandingan maraton itu kelihatannya menguras tenaga Masarova (23), yang memainkan pertandingan ketujuhnya dalam delapan hari, termasuk kualifikasi.

Masarova mengaku kelelahan menjadi faktor dan dia kecewa dengan performanya dalam penampilan final WTA pertamanya.

Akan tetapi, dia sangat memuji Gauff.

"Jelas, Coco bermain sangat baik dan benar-benar tidak memberi saya kesempatan," kata mantan juara French Open junior itu.

"Sedikit kesempatan yang saya miliki, dia bermain luar biasa, selamat untuk dia.

"Ini pekan yang sangat panjang juga, dengan menunggu, penangguhan itu dan mulai lagi. Saya rasa saya melakukan pemanasan, sepertinya, 25 kali secara keseluruhan."

Baca juga: Alcaraz lewatkan Australian Open karena cedera kaki
Baca juga: Djokovic tak dendam dan sudah lupakan insiden deportasi di Australia

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023