Surabaya, (ANTARA News) - Hujan yang masih mengguyur berbagai kawasan di Jatim, akhir-akhir ini diduga karena anomali cuaca, yakni kondisi cuaca yang menyimpang dari keseragaman sifat fisiknya. Staf Operasional Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, Bambang Setiajid, Rabu (10/5) mengemukakan, anomali yang terjadi saat ini karena di sebelah Barat Laut Sabang, ada tekanan tinggi. Menurut dia, anomali itu terletak pada posisi 7 derajat Lintang Selatan (LS) dan 137 derajat Bujur Timur (BT) sebelah Selatan Irian Jaya. Di tempat tersebut terdapat tekanan rendah atau lembang tropis yang semakin membesarkan peluang terjadi hujan. "Dengan demikian hujan tidak hanya terjadi di daerah pesisir pantai tapi juga di daratan, dengan intensitas ringan sampai sedang," katanya menjelaskan. Sementara itu, karakter awan yang terpantau dari citra satelit adalah awan stratus, mulai strato cumulus, auto stratus, cyro stratus. Awan yang merata seperti itu prosesnya lama untuk terjadi hujan. Karena itu, hari ini di Jatim diperkirakan akan terjadi hujan pada malam dan dinihari.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006