FAA, yang mengatur semua aspek penerbangan sipil di negara tersebut, menulis dalam pembaruan terbarunya bahwa pihaknya terus menyelidiki penyebab awal masalah itu.
![](https://img.antaranews.com/cache/800x533/2023/01/12/CjkinzN007013_20230112_CBMFN0A002.jpg)
FAA sebelumnya memerintahkan sejumlah maskapai penerbangan untuk menghentikan sementara semua keberangkatan domestik hingga pukul 09.00 ET atau pukul 21.00 WIB guna memungkinkan badan tersebut memvalidasi integritas informasi penerbangan dan keselamatan.
Badan pemerintah AS tersebut sebelumnya pada hari yang sama juga mengumumkan bahwa pihaknya sedang "berupaya memulihkan sepenuhnya sistem Notice to Air Missions (NOTAM) menyusul pemadaman."
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mencuit di Twitter bahwa Presiden AS Joe Biden juga telah mendapat penjelasan mengenai pemadaman sistem FAA.
NOTAM merupakan sebuah pemberitahuan yang berisi informasi penting bagi personel yang terkait dengan operasi penerbangan namun tidak diketahui cukup jauh sebelumnya untuk dipublikasikan melalui cara-cara lain, sebut badan federal itu.
![](https://img.antaranews.com/cache/800x533/2023/01/12/CjkinzN007013_20230112_CBMFN0A003.jpg)
"Tidak ada bukti serangan siber saat ini," tulis Jean-Pierre, seraya menambahkan bahwa Biden telah memerintahkan penyelidikan penuh untuk mencari tahu penyebab masalah itu dan FAA akan memberikan pembaruan secara rutin.
FlightAware, sebuah situs web yang melacak penundaan dan pembatalan, menunjukkan bahwa hingga pukul 09.30 ET atau pukul 21.30 WIB, hampir 4.600 penerbangan ke, dari, dan di dalam AS mengalami penundaan, dan lebih dari 800 penerbangan telah dibatalkan sejauh ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023