Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, meminta seluruh sekolah di daerah setempat mematuhi Surat Edaran dengan Nomor 800/152/Disdik.Um-Peg/I/2023 terkait larangan permainan lato-lato di satuan pendidikan.

"Dalam rangka menciptakan kondisi pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan serta untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kepala satuan pendidikan di seluruh daerah itu diinstruksikan untuk melarang peserta didiknya membawa alat permainan lato-lato ke sekolah karena dianggap mengganggu proses belajar mengajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, Selasa.

Menurut dia, dengan adanya surat edaran tersebut seluruh sekolah baik itu tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta dapat menerapkan instruksi larangan terkait permainan lato-lato dilakukan di sekolah.

Selain dianggap mengganggu proses belajar mengajar, permainan bisa membuat bising apabila banyak peserta didik melakukan permainan di jam belajar. Maka dari itu dengan demam lato-lato, dinas terkait perlu mengatur permainan itu agar tidak dimainkan di sekolah.

Baca juga: Psikolog UI: Lato-lato timbulkan emosi positif dan asah motorik

Baca juga: Disdik Mataram larang siswa bawa mainan lato-lato ke sekolah


"Semoga saja semua sekolah di Palangka Raya dapat menjalankan instruksi tersebut, sesuai surat edaran yang sudah di sebar ke setiap sekolah," ungkapnya.

Jayani berharap dengan adanya surat edaran tersebut peserta didik serta para orang tua memakluminya, sebab apabila tidak dilakukan pelarangan dapat dipastikan proses belajar mengajar akan terganggu.

"Semoga apa yang kami sampaikan ini menjadi hal yang sangat bermanfaat dan mencegah terjadinya hal-hal yang sama-sama kita tidak inginkan terjadi," ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, demam permainan lato-lato hampir di setiap sudut Kota Palangka Raya. Permainan tersebut dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Permainan tersebut juga banyak dijajakan di pasar serta di sekolah-sekolah yang ada di daerah setempat. Namun, dengan adanya larangan peserta didik membawa permainan lato-lato, peserta didik di setiap sekolah tidak banyak memainkan permainan itu.*

Baca juga: Disdik Biak larang siswa bawa lato-lato ke sekolah

Baca juga: Lomba lato-lato dan edukasi permainan tradisional digelar di Banyumas

Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023