Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda berharap masyarakat internasional berikan apresiasi yang sama untuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB sebagaimana yang diberikan pada pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB. "Mudah-mudahan ada tren sama," kata Menlu seusai sidang dewan menteri Kelompok Negara Berkembang Delapan atau D-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis. Menurut Menlu, hingga kini Indonesia masih bekerja keras melakukan untuk melakukan diplomasi dengan negara-negara lain. "Pemilihan anggota tidak tetap DK itu pada November 2006 dan dalam kerangka itu kita bekerja keras memperoleh dukungan," ujarnya. Saat ditanya mengenai dukungan yang telah diperoleh Menlu menolak mengungkapkan statistik. "Dengan apresiasi yang kita peroleh pada pemilihan Dewan HAM kita harap berlaku juga kali ini walaupun kondisi berbeda tapi kami tidak ingin berspekulasi," katanya. Selain Indonesia, dari kelompok Asia ada Nepal dan Korea Selatan yang menyatakan minatnya untuk mengisi satu kursi di anggota tidak tetap DK. Sementara itu pada pemungutan suara di Majelis Umum PBB Selasa (9/5) Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan HAM. Sebanyak 63 negara mencalonkan diri untuk jadi kandidat untuk memperebutkan 47 kursi di Dewan HAM, badan baru dibawah Majelis Umum PBB yang resolusinya disahkan 15 Maret lalu. Indonesia langsung terpilih pada putaran pertama setelah mendapatkan 165 dari 191 suara negara anggota PBB. Perolehan suara bagi Indonesia tersebut merupakan yang terbesar kedua diantara calon dari kelompok Asia setelah India yang memperoleh 173 suara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006