Jakarta (ANTARA) - Selama bertahun-tahun, tubuh gempal Emem Thomas menuai komentar tajam dari teman sekelasnya yang lebih kurus di Nigeria selatan. Cemoohan yang menghancurkan kepercayaan diri dan keramahan alaminya.

Saat ejekan demi ejekan merusak masa remajanya, dia menyerah pada mimpinya untuk berkompetisi dalam kontes kecantikan lokal.

Kemudian Thomas menemukan ceruk yang menghargai tipe tubuh “berukuran plus” seperti dirinya. Dibentuklah sebuah tim penjaga wanita bernama "Dragon Squad Limited".

"Saya suka apa yang saya lihat dilakukan naga di film," kata Emem Thomas kepada Reuters, Rabu. "Mereka juga merupakan simbol kekuatan dan perlindungan."

Didirikan pada tahun 2018, Thomas hanya mempekerjakan wanita dengan berat dan bentuk tertentu, menciptakan ruang yang aman bagi wanita berukuran plus untuk unggul dalam bidang yang secara tradisional didominasi oleh pria.

"Tim saya adalah tentang wanita ukuran plus," jelasnya. "Jika Anda memiliki tubuh ukuran plus maka itu keren bagi saya, namun sebelumnya saya akan berbicara tentang hasrat Anda dan kualifikasi lainnya."

Baca juga: Mengenal bedah bariatrik, salah satu solusi bebas obesitas

Baca juga: IDAI: "Junk food" jadi masalah Indonesia dalam perbaikan gizi anak


Sebanyak 43 anggota Pasukan Naga telah bekerja menjaga keamanan sekitar 2.000 acara termasuk pesta rumah, pemakaman, rapat umum politik, dan klub malam.

"Orang-orang berharap kami berada di dapur atau mungkin merias wajah dan peran feminin lainnya, tetapi bergabung dengan tim ini benar-benar membuat saya tercerahkan," tutur penjaga berusia 23 tahun Peace Vigorous, kru termuda.

Selain walkie-talkie, sepatu bot, dan kacamata hitam, penjaga membawa semprotan merica.

“Risiko dianiaya di tempat kerja selalu ada dalam pikiran kami", kata Thomas.

"Kami selalu mempersiapkan diri untuk itu dan untuk pria yang memandang rendah kami".

Hadapi kerumunan

Pada suatu pagi yang mendung, Thomas memimpin penjaga melalui sesi kebugaran di tempat parkir.

Para wanita telah memperoleh keterampilan, kekuatan, dan yang terpenting bagi Thomas, kepercayaan diri.

"Kebanyakan dari mereka... selalu pemalu. Mereka tidak bisa bicara," katanya, seraya teringat bahwa dia dulu juga menjadi tertutup karena persoalan berat badannya.

Perilaku yang menarik perhatian seperti berdiri di depan orang banyak dan memberi perintah dapat menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan yang terbiasa menghindari pandangan publik.

"Hadapi kerumunan dan jadilah dirimu sendiri," Thomas memberi tahu mereka saat mereka bimbang. "Kamu seharusnya dilihat dan dikenal."

Keyakinan Thomas yang baru ditemukan telah mengubah kehidupan sosial dan keluarganya di kota Uyo, tempat wanita berusia 37 tahun itu tinggal bersama kedua anaknya.
Pasukan Naga juga membimbingnya untuk mengadvokasi hak-hak anak perempuan dan perempuan.

Kekerasan gender marak terjadi di Nigeria, yang memiliki salah satu tingkat kekerasan seksual tertinggi di dunia. Kelompok jihad di utara terkenal karena menculik gadis dan wanita dan memperdagangkan mereka untuk kerja seks dan kerja paksa.

Bagi Thomas, perubahan datang dengan mendobrak penghalang untuk menunjukkan apa yang dibawa perempuan ke semua sektor masyarakat.

Dia percaya penjaga wanita memiliki cara untuk menghadang bahaya dengan mendengarkan baik pembuat onar maupun korban. "Saya tidak melihat alasan mengapa wanita (seharusnya tidak) diberi kesempatan", tandas Thomas Emem.

Baca juga: Dokter: Obesitas dapat tingkatkan risiko kecacatan pada janin

Baca juga: Pemerintah siapkan strategi cegah diabetes pada anak

Baca juga: Tips diet sehat untuk penderita obesitas

Pewarta: Siti Zulaikha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023