Washington (ANTARA) - Turki dan Amerika Serikat pada Rabu sepakat untuk melanjutkan kerja sama di bawah mekanisme strategis untuk meninjau perkembangan dan menjaga momentum dalam melaksanakan “agenda positif bilateral”, menurut pernyataan resmi bersama pemerintah kedua negara.

"Kedua negara menyambut peningkatan pertemuan bilateral, termasuk di tingkat lebih tinggi, di bawah Mekanisme Strategis (Turki-AS)," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu dan Menlu AS Antony Blinken di Kementerian Luar Negeri AS.

Hingga saat ini, kedua diplomat tersebut telah bertemu sebanyak empat kali sebagai bagian dari mekanisme strategis itu.

Cavusoglu dan Blinken “menyampaikan kembali komitmen mereka untuk agenda bilateral positif yang konkret dan berorientasi pada hasil", menurut pernyataan itu.

Selain itu, kedua menlu juga membahas upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan Turki-AS, termasuk  modernisasi armada F-16 milik Turki.

Sejumlah isu yang dibahas oleh Menlu Turki dan AS itu, antara lain perang Ukraina, Kaukasus Selatan, penguatan persekutuan NATO, pengajuan keanggotaan NATO dari Swedia dan Finlandia, situasi di Mediterania Timur, perang melawan terorisme, krisis Suriah, dan hubungan bilateral AS-Turki, menurut pernyataan bersama itu.

Baca juga: Tentara dan peluru kendali Patriot Amerika Serikat digelar di Turki

Mengenai NATO, Cavusoglu dan Blinken “memastikan komitmen jangka panjang mereka untuk menjalankan pertahanan kolektif sebagai sekutu dan untuk Kebijakan Pintu Terbuka NATO.”

“Mereka membahas implementasi dari memorandum trilateral yang ditandatangani oleh Finlandia, Swedia dan Turki guna melanjutkan pengajuan kedua negara untuk bergabung sebagai anggota NATO," katanya.

Untuk situasi di Mediterania Timur, kedua diplomat sepakat untuk menjaga stabilitas dan saluran komunikasi.

Terkait upaya melawan terorisme, kedua negara “berencana melakukan koordinasi dan kerja sama erat dalam upaya memerangi organisasi terorisme, seperti ISIS/Daesh dan PKK.

Cavusoglu dan Blinken juga membahas krisis Suriah dan menegaskan kembali komitmen Turki dan AS untuk suatu proses politik yang dipimpin Suriah sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.

"Mereka menyambut baik pemungutan suara Dewan Keamanan PBB baru-baru ini untuk memperpanjang pengiriman bantuan kemanusiaan lintas batas ke Suriah. Kedua negara juga membahas isu lebih luas di Timur Tengah dan Afrika," kata pernyataan tersebut.

Kedua diplomat juga “menghargai kelanjutan perkembangan hubungan perdagangan bilateral Turki-AS".

Sumber: Anadolu

Baca juga: Tidak ada terobosan diharapkan dari pertemuan pertama Biden-Erdogan

Baca juga: Turki sepakat bentuk pusat operasi gabungan dengan AS terkait Suriah

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2023