Jakarta (ANTARA News) - Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyampaikan terima kasih atas keramahan dan persahabatan tulus dari pemerintah dan rakyat Indonesia, serta meminta maaf kepada seluruh warga Jakarta atas segala ketidaknyamanan dan kemacetan lalu lintas ketika rombongan mobil yang ditumpanginya melintasi jalan-jalan di Ibukota. Ucapan terima kasih dan permintaan maaf itu disampaikannya di dalam surat berbahasa Inggris dan Indonesia yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat. Diawali dengan sebutan "Dengan nama Allah", dalam surat yang ditujukan kepada apa yang disebutnya "rakyat Jakarta yang terhormat dan yang saya cintai itu", Presiden Ahmadinejad mengatakan, ia mendapat berbagai kenangan manis dan berharga selama berada di Ibukota Negara RI. "...Dengan membawa segala kenangan manis dan berharga, saya mengakhiri lawatan saya dari kota yang indah ini ... Sekarang saya berangkat ke Bali untuk menghadiri KTT D8 (Developing Eight) negara-negara Islam," catatnya. Menurut Presiden Ahmadinejad, kendati kunjungannya untuk mempererat hubungan bilateral Iran-RI itu terbilang singkat, ia dapat berkenalan dengan banyak pejabat Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disebutnya "mitra baik", dan berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Ia menyebut masyarakat Indonesia sebagai orang-orang "yang sabar, beriman, berwawasan, memiliki semangat juang yang tinggi dan bermartabat". Terhadap mahasiswa yang ia temui di Universitas Indonesia (UI) Depok, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, disebutnya bahwa mereka "kaum muda dan mahasiswa/i yang beriman, yang memiliki hati nurani, cerdas, dan bertanggungjawab." "Saya berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rakyat Indonesia sifat-sifat tersebut sebagai modal yang besar, serta berharga untuk mencapai tujuan dan cita-cita besar Islam, dan cita-cita Nabi Muhammad SAW yang penuh rahmat dan kasih sayang," ujarnya. Ia mengatakan, kedekatan hati bangsa Iran dan Indonesia, karena keterkaitan agama, budaya, peradaban dan sejarah ini diharapkan mendorong para pejabat kedua negara untuk mengambil langkah-langkah besar untuk mewujudkan potensi besar hubungan kedua bangsa. "Saya berharap hubungan nasional yang erat antara kedua negara akan menjadikan dunia ini damai dan sejahtera," demikian Presiden Ahmadinejad dalam surat yang berisi lima paragraf itu. Presiden Ahmadinejad dan rombongan meninggalkan Jakarta dengan pesawat khusus Boeing B-707-100 bernomor 1002 menuju Denpasar, Bali, untuk menghadiri KKT D-8 di Nusa Dua Bali yang berlangsung sejak 9 hingga 13 Mei. Kelompok D-8 itu dibentuk di Istambul Turki pada 15 Juni 1997 oleh delapan negara, masing-masing Indonesia, Turki, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, Bangladesh dan Pakistan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006