New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di New York, Jumat, memutuskan untuk memperpanjangan mandat bagi Kantor PBB di Timor Timur (UNOTIL) selama sebulan dengan pertimbangan perlunya mengembalikan stabilitas di negara tersebut sebagai dampak terjadinya kerusuhan massa akibat pemecatan ratusan tentara di ibukota Dili. Kerusuhan pada 28 dan 29 April 2006 itu mengakibatkan lima orang tewas, 60 luka-luka, dan ratusan orang sempat mengungsi, termasuk melintasi perbatasan dengan Indonesia. Dalam sidang DK PBB tersebut, ke-15 negara anggota sepakat untuk memperpanjang mandat yang seharusnya berakhir 20 Mei 2006. Sekjen PBB, Kofi Annan, juga diminta untuk menyiapkan laporan perkembangan situasi di Timor Leste sebelum 6 Juni 2006. Selain itu, DK PBB juga meminta Pemerintah Timor Timur dengan bantuan UNOTIL melaporkan mengenai sebab-sebab kerusuhan itu guna mencegah terulang lagi. Sebelumnya, Sekjen PBB berkaitan dengan berakhirnya mandat UNOTIL telah menyampaikan usulan dibentuknya suatu perwakilan baru PBB di Timor Timur sebagai pengganti UNOTIL untuk satu tahun mendatang. Perwakilan yang diusulkan itu meliputi unit bantuan pemilihan umum, penasehat pelatihan polisi, penasehat militer dan penasehat sipil. Ahli-ahli dari PBB juga akan dikerahkan ke Timor Leste untuk memantau dan melaporkan situasi Hak Asasi Manusia (HAM) menjelang dan selama Pemilu Presiden dan Parlemen di negara tersebut 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006