Makassar (ANTARA News) - Idham Chalik (19), mahasiswa jurusan teknik mesin Universitas Negeri Makassar (UNM), hingga kini masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Bhayangkara, karena luka tembak yang dilakukan oleh oknum penembak misterius di Jl. Manuruki Raya, Makassar, Sabtu dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Wartawan ANTARA News dari RS Bhayangkara melaporkan Sabtu siang, korban mengalami luka serius di lengan kanan bagian atas karena tertembus peluru, namun pihak petugas medis di rumah sakit milik kepolisian itu tidak menemukan proyektil peluru bersarang di lengan korban. Sementara itu, aparat kepolisian yang dipimpin Kapolresta Makassar Timur, AKBP Andi Pattawari telah memasang garis polisi (police line) di Jl.Manuruki Raya dan masih terus melakukan olah TKP, namun belum menemukan ceceran darah dan proyektil peluru di TKP tersebut. Menurut keterangan Arham, rekan satu kos korban yang tinggal di sekitar kampus Fakultas Teknik UNM, Kelurahan Parangtambun, sekitar pukul 04.00 Wita, mereka keluar rumah dengan menumpang sepeda motor untuk mencari makanan di sekitar Jl. Sultan Alauddin. Ketika berada di depan Lembaga Pemasyarakatan (LP), sebuah mobil jenis Toyota Avanza warna perak muncul dari arah Kabupaten Gowa dan seorang penumpangnya mengejek mereka dengan kata-kata kotor, bahkan seorang di antara penumpang mobil itu mengancam dengan mengatakan, "saya tembak ko." Mendapat ancaman seperti itu, kata Arham, ia kemudian menancap gas untuk menyelamatkan diri dan masuk ke Jl. Manuruki Raya, namun saat di Jl. Manuruki Raya itulah, seorang penumpang mobil itu melepas tembakan dan mengenai lengan Idham, mahasiswa asal Kelurahan Tanete, Bulukumba itu. Arham kemudian membawa korban ke rumah kos mereka dan kemudian para mahasiswa yang ada di tempat itu membawa Idham ke RS Bhayangkara. Di RS tersebut, Idham mendapat perawatan alakadarnya, lalu kembali ke tempat kos, namun sekitar pukul 09.00 Wita, Idham terus mengalami kesakitan sehingga ia kembali dilarikan ke RS Bhayangkara. Sampai berita ini diturunkan, Idham masih mendapat perawatan di ruang ICU RS Bhayangkara, sementara puluhan aparat kepolisian masih melakukan olah TKP. Puluhan mahasiswa teknik UNM juga menggelar demo di dekat TKP dengan membakar ban-ban bekas dan berharap pihak kepolisian segera mengungkap pelaku dan modus penembakan misterius itu. Baik korban, saksi Arham dan Daeng Ucu, seorang pedagang di Jl. Manuruki Raya mengaku tidak mengenali sama sekali wajah para pelaku, termasuk plat nomor kendaraan yang mereka gunakan tidak sempat dicatat. Bahkan Daeng Ucu mengaku tidak mendengar bunyi tembakan saat kejadian. Kapolresta Makassar Timur, AKBP Andi Pattawari mengatakan bahwa peristiwa ini adalah kasus kriminal biasa yang diduga untuk mengalihkan perhatian mahasiswa dari kasus kematian seorang pembantu rumah tangga bernama Hasniati (20) pekan lalu yang membuat kemarahan masyarakat Makassar terhadap warga keturunan dan nyaris melakukan aksi balas dendam.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006