Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, warga yang bermukim di daerah yang berjarak sekitar lima hingga enam kilometer dari puncak Gunung Merapi menjadi prioritas dalam proses evakuasi. "Sehubungan dengan peningkatan status Merapi dari Siaga menjadi Awas, kami akan melakukan evakuasi dengan prioritas warga yang tinggal di daerah rawan bencana, terutama yang jaraknya lima hingga enam kilometer dari puncak Merapi," kata Sultan di Yogyakarta, Sabtu. Ia mengatakan, warga yang tinggal dalam radius tersebut harus bersedia dievakuasi ke lokasi yang aman dari ancaman bahaya letusan maupun awan panas Gunung Merapi untuk menghindari jatuhnya korban. "Jika nanti masih ada warga yang bersikeras tidak bersedia dievakuasi, risiko ditanggung sendiri. Namun, kami akan berupaya memberi pengertian melalui kegiatan sosialisasi, agar mereka menyadari tentang bahaya yang mengancam, jika terjadi bencana Merapi," katanya. Ketika ditanya evakuasi terhadap hewan ternak, Sultan mengatakan, kandang untuk evakuasi hewan ternak sudah disiapkan, dan pelaksanaannya akan dikoordinasikan dengan pihak terkait. "Pokoknya, kami akan mengambil langkah yang terbaik untuk melakukan evakuasi warga dan hewan ternak. Kami akan terus melakukan koordinasi sehingga pelaksanaan evakuasi dapat berjalan lancar," demikian Sultan Hamengku Buwono X. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006