Jakarta (ANTARA) - Deputy Country Director of Asian Development Bank (ADB) Said Zaidansyah mendorong terjadinya pemberdayaan gender di setiap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.

“Salah satu aksi kebijakan utama di bawah ADB adalah mendorong pemberdayaan gender di BUMN,” katanya dalam Asia Women Leaders Program di Jakarta, Jumat.

Pemberdayaan gender yang dimaksud oleh ADB adalah memastikan para perempuan dapat memainkan peranannya secara aktif dalam perusahaan baik dari sisi menjalankan tanggung jawabnya hingga meraih jabatan penting.

Hal itu sejalan dengan target Kementerian BUMN untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di jajaran BoC, BoD dan BoD-1 BUMN mencapai 25 persen pada 2024.

“Kami ingin memberikan dukungan yang diperlukan untuk Kementerian BUMN untuk mencapai itu,” ujar Said.

Baca juga: Erick Thohir: Kepemimpinan perempuan di BUMN baru capai 15 persen

Baca juga: Jumlah pemimpin perempuan masih jauh lebih kecil dari laki-laki


Selain itu, ADB bersama Kementerian BUMN juga mendorong 10 persen perempuan menduduki posisi anggota dewan pada 2024 terutama yang berada di bawah umur 40 tahun.

Salah satu upaya ADB dan Kementerian BUMN untuk meningkatkan kualitas dan pemberdayaan perempuan adalah dengan diselenggarakannya Asia Women Leaders Program Batch 2.

Program tersebut merupakan seminar dan pelatihan mengenai kepemimpinan hingga kesetaraan gender bagi perwakilan Srikandi setiap BUMN oleh pembicara yang bisa menjadi role model.

Pembicara itu di antaranya adalah Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini, Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) Maya Juwita dan Social Development Officer Indonesia Resident Mission ADB Riana Puspasari.

Emma yang telah berkelana di berbagai perusahaan besar di Indonesia dalam kesempatan ini berpesan kepada para perempuan untuk tidak pernah berhenti belajar sehingga mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Emma mengatakan para perempuan harus bersedia menghadapi tantangan baru dan memiliki kepercayaan diri serta kemauan untuk merangkul tantangan sekaligus gesit dalam mempelajari area baru hingga mampu menunjukkan potensi untuk naik ke posisi teratas.

Sementara Maya menekankan terjadinya keragaman gender yang baik untuk bisnis termasuk bagi BUMN serta mengedepankan pentingnya gaya kepemimpinan wanita yang empati dan beragam.

Menurut Maya, gaya kepemimpinan perempuan yang penuh empati dan memiliki beragam perspektif akan menambah nilai besar untuk pengambilan keputusan di dunia usaha termasuk BUMN.

Gaya kepemimpinan perempuan itu akan mampu meningkatkan produktivitas dan inovasi sekaligus memberikan keseimbangan yang baik antara pengambilan risiko dan investasi yang lebih hati-hati.

Maya juga menekankan pentingnya membangun dan memupuk jejaring baik ke atas maupun ke bawah seperti mencari pembelajaran dari atasan baik pria maupun wanita yang dapat menjadi panutan dan membuka peluang untuk kemajuan karir.

Ia sekaligus mendorong Srikandi BUMN untuk berfungsi sebagai kolektif suara dalam mendukung kepemimpinan perempuan terutama di sektor-sektor yang penting untuk mengurangi kemiskinan, mendukung upaya pemulihan pandemi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Untuk Riana, ia menyoroti komitmen kuat ADB terhadap kesetaraan gender termasuk memajukan kepemimpinan perempuan dalam pengambilan keputusan.

Baca juga: IAIN setuju usulan ADB rancang gedung tahan gempa dan responsif gender

Baca juga: Sulteng minta OPD terapkan strategi kesiapsiagaan berbasis gender

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2023