Jayapura (ANTARA News) - Kalangan DPRD Papua meminta jajaran TNI-AL agar meningkatkan pengawasan melalui patroli laut terhadap daerah-daerah rawan guna menghindari semakin banyaknya orang Papua yang ingin pergi ke luar negeri guna mencari suaka politik. "Kami berharap TNI-AL semakin memperketat pengawasan di laut, terutama pada titik-titik rawan yang pernah dilewati warga Papua pergi ke luar negeri," kata Ketua Komisi A DPRD Papua yang membidangi masalah pemerintahan, politik dan keamanan, Yance Kayame, kepada ANTARA di Jayapura, Senin. Yance Kayame menyebutkan kepergian 43 warga Papua ke Australia serta tiga orang lainnya yang menggunakan perahu tradisional ke Australia itu seharusnya dijadikan pelajaran pahit agar tidak terulang lagi di masa mendatang. "Kami mencatat bukan saja puluhan tapi sudah ratusan orang Papua pergi ke luar negeri mencari suaka politik ke negara tetangga Papua Nugini ," katanya sambil kembali mengingatkan TNI-AL untuk meningkatkan pengawasan di perairan nasional. Jika TNI-AL kekurangan peralatan untuk melakukan patroli laut, maka diperlukan dukungan politis dari kalangan pemerintah, politisi, pemuda maupun seluruh lapisan rakyat terhadap operasi keamanan laut yang dilaksanakan TNI-AL di perairan Provinsi Papua yang berbatasan laut dengan Australia dan Papua Nugini dan negara lainnya. "Fenomena politik bangsa Indonesia khususnya di Provinsi Papua akhir-akhir ini mengindikasikan upaya menggoyahkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di laut akhir-akhir ini sehingga dibutuhkan operasi laut oleh TNI AL yang optimal. Untuk itu semua komponen bangsa harus mendukung operasi itu," katanya. "Mungkin selama ini kita kurang memberikan dukungan penuh bagi TNI AL dalam melaksanakan operasi keamanan di laut. Dukungan tersebut antara lain berupa penambahan peralatan operasi dan armada serta personil TNI AL mengingat wilayah laut provinsi paling timur dari kepulauan Nusantara ini sangat luas," katanya. Jika semua komponen bangsa bahu-membahu dan bergandengan tangan mendukung operasi TNI-AL di laut utara dan selatan Papua maka kecil kemungkinan bagi kelompok atau oknum tertentu mempengaruhi rakyat Papua untuk menyeberang mencari suaka politik di negara tetangga. "Pemerintah Pusat harus bersungguh-sungguh memperhatikan TNI-AL terutama mengalokasikan dana yang cukup untuk operasi keamanan di laut. Bersamaan dengan itu, para politisi pun hendaknya tidak latah memberikan komentar politik tentang berbagai kasus di Papua yang dapat menggoyahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa," katanya. Yance mengingatkan berbagai komentar atau pernyataan politisi di Jakarta tentang situasi keamanan di perairan Papua dapat mengganggu kinerja para prajurit TBNI AL di perairan Papua. Menurut dia, operasi TNI AL di perairan Papua selama ini sudah berjalan cukup baik namun perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas operasi lautnya dengan dukungan peralatan, armada dan personel yang memadai.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006