Banjarmasin (ANTARA) -
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan apresiasi terhadap kemajuan pembinaan usaha mikro kecil (UKM) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang dinilai mengalami banyak kemajuan.

Menteri Teten hadir pada Seminar hybrid Peluang dan Tantangan Usaha yang digelar di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin, Kalsel, Selasa.
 
Menteri Teten pun menyaksikan pemaparan tiga pelaku UMK yang mulai maju usahanya di bawah binaan Kawal Inkubator atau merupakan tenan Kawal Inkubator Banjarmasin tahun 2022.
 
"Memang UMK yang di inkubator tadi semua adalah makanan, seperti tahu, serundeng dan makaroni, itu biasa, tapi yang menarik itu kan tadi model bisnisnya," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin kawal 100 wirausaha baru dapatkan permodalan
 
Selain kemasannya sudah bagus, kata Menteri Teten, model bisnisnya ini semangat untuk majunya luar biasa, mencontoh proses kemajuan kuliner dan minuman dunia.
 
"Kira-kira kalau dibayangkan McDonalds, KFC atau Starbucks, itu kan awalnya juga dari usaha kecil, bisa sangat besar mendunia dengan produk bagus dan bisnis inovatif," ujarnya.
 
Dia berharap, UMK yang dibina kawal inkubator di Banjarmasin bisa memiliki semangat tinggi demikian, hingga nantinya bermunculan "saudagar-saudagar" dari Banjar, Kalsel.
 
"Karena betul kata pak wali kota tadi, tidak ada saudagar dari Jawa, kata saudagar itu kalau tidak dari Minang, Padang, Banjar dan Makassar," ujarnya disambut tawa hadirin yang hadir.
 
Menteri Teten pun mengatakan, pembinaan Pemkot Banjarmasin terhadap UMK lewat lembaga Kawal Inkubator ini sudah sangat tepat sesuai program pemerintah pusat untuk menambah persentase kewirausahaan di negeri ini yang baru 3,47 persen.
 
"Target kita hingga 2024 sebesar 4 persen, ini bagian dari persiapan kita untuk menjadi negara maju," tuturnya.
 
Menteri Teten pun menekankan untuk setiap daerah memunculkan UMK produk domestiknya yang diintegrasikan Kawal Inkubator ini dengan lembaga riset perguruan tinggi.
 
"Supaya ada perkembangan produknya, dengan pengembangan potensi daerah," ujarnya.
 
Menurut dia, produk UMK itu sudah menguasai pasaran dalam negeri, khususnya dikalangan anak muda, jangan sampai peluang pasar yang luas ini diambil produk-produk dari luar.
 
"Karena itu kekuatan inovasi untuk bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri menjadi target pemerintah," ujarnya.
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023