Tangerang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, menggencarkan surveilans atau pengawasan terhadap kesehatan hewan ternak di daerah itu untuk mengantisipasi munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

"Kami dalam mengantisipasi penyakit LDS ini akan memaksimalkan surveilans terhadap hewan ternak yang ada. Hal ini penting untuk deteksi dini," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner DPKP Kabupaten Tangerang drh Joko Ismadi di Tangerang, Selasa.

Ia mengatakan, langkah antisipatif sebagai upaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan ditemukannya kasus LDS tersebut, di antaranya melakukan sosialisasi pencegahan dan pemberian vitamin/obat pada hewan ternak kepada pedagang ternak di pasar hewan dan peternak.

Baca juga: Penyakit LSD ternak dikhawatirkan turunkan konsumsi daging sapi

Selain itu, juga membentuk satuan tugas gabungan dari DPKP, Dinas Kesehatan, BPBD, petugas lapang kecamatan, dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) yang disiapkan untuk diterjunkan ke lapangan melakukan pemantauan.

"Kami akan melakukan penyuluhan di UPT setempat dalam mensosialisasikan permasalahan penyakit hewan ternak, kemudian petugas di lapangan memberikan vitamin, terapi, dan pengawasan pada peternak," katanya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan membuka layanan kesehatan hewan di wilayah-wilayah rawan, perbatasan, dan pasar hewan. Petugas melakukan pemeriksaan dan pengawasan jika ada ternak yang sakit dengan diberikan vitamin dan obat untuk meningkatkan imunitasnya.

Baca juga: Kasus penyakit LSD pada ternak sapi di Boyolali bertambah

Selanjutnya, petugas yang terdiri atas beberapa instansi terkait melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang didatangkan dari luar daerah dengan cara mengecek surat kesehatan hewan itu.

"Teknisnya sama yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu memeriksa kondisi hewan yang didatangkan dari luar daerah, kemudian memeriksa surat kesehatannya," kata dia.

Ia menjelaskan, penyakit LSD adalah penyakit infeksius hewan ternak sapi dan kerbau yang disebabkan oleh virus Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang masuk dalam genus Capripoxvirus. Penyebaran virus LSD ke hewan ternak lainnya dinilai cukup cepat sehingga membahayakan dan berpotensi terjadi wabah di tempat lain.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk segera melaporkan kepada petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat, jika ditemukan gejala LDS pada ternaknya.

Baca juga: Bupati Sleman minta peternak sapi waspadai penyakit LSD

"Kami juga minta peternak agar kandang ternak ditingkatkan kebersihannya, diberi desinfektan secara rutin, ternak diberikan pakan yang bersih dan berkualitas, serta pengendalian lalu lintas hewan rentan dengan segera dilakukan vaksinasi," tutur dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023