"Faktor penting dalam menghadapi perubahan adalah peningkatan daya adaptasi kita. Perubahan tren masyarakat dalam berwisata juga harus dijawab dengan sejumlah penyesuaian dalam rangka beradaptasi dengan perubahan itu," kata Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan salah satu platform layanan akomodasi pada tahun 2022, terungkap bahwa impulsive tourism (wisata spontan) diprediksi makin digemari pada tahun ini.
Tren perjalanan wisata spontan mengalami peningkatan sebanyak 14 persen pada tahun 2022. Kenaikan tersebut, menurut dia, akan berlanjut pada tahun 2023.
Survei itu mencatat ada lebih dari 2,4 juta pemesanan tiket akomodasi yang dilakukan 1 hari sebelum perjalanan.
Menurut Lestari, sejumlah perubahan kebiasaan tersebut harus mampu diantisipasi semua sektor pendukung pariwisata nasional sehingga potensi peningkatan minat untuk berwisata bisa terus terjaga.
Sejumlah pelayanan, kata Rerie, seperti ketersediaan sarana transportasi dan akomodasi yang merupakan pendukung utama sektor pariwisata, harus benar-benar mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru masyarakat dalam berwisata.
Demikian juga dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata yang harus terus ditingkatkan keterampilannya.
Apalagi, target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun ini adalah mampu mendatangkan 7,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
Pencanangan target tersebut, lanjut Rerie, harus dibarengi peningkatan kreativitas pelaku pariwisata lokal dan kolaborasi yang sangat baik dari para pemangku kepentingan di sektor pariwisata nasional.
"Selain itu, dorongan agar minat masyarakat berwisata tetap tinggi harus terus dilakukan lewat berbagai upaya agar kegiatan wisata masyarakat sekaligus dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan anak bangsa terhadap negeri sendiri," ucap Rerie.
Baca juga: Menjual potensi investasi melalui pameran nasional "Sail Tidore 2022"
Baca juga: Potensi wisata syariah di Indonesia besar
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2023
