Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseseo (Buwas) menyampaikan saat ini Kementerian Keuangan tengah melakukan harmonisasi anggaran untuk mensubsidi biaya jual murah atas stok beras Bulog yang telah berusia lebih dari 4 bulan berada di gudang.

“Sedang dilakukan harmonisasi di Menkeu karena kan menyangkut anggaran, APBN,” katanya saat konferensi pers di Kantor Pusat Perum Bulog di Jakarta, Kamis.

Buwas menuturkan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang telah melampaui batas waktu simpan paling sedikit 4 bulan dapat dilepas dengan cara dijual, diolah, ditukar atau hibah. Pelepasan CBP tersebut dilakukan dalam rangka mempertahankan mutu beras CBP dengan tetap menjaga jumlah CBP yang ditetapkan.

Baca juga: Bulog tambah 17 ribu ton beras di Food Station redam gejolak harga

Namun, Permentan yang resmi diundangkan pada 5 September 2018 tersebut tak kunjung direalisasikan karena ada tarik ulur, hingga kini. Oleh karena itu, lewat kehadiran Peraturan Presiden No 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, Badan Pangan Nasional akan mengatur kembali mekanisme pelepasan CBP tersebut.

“Nanti ini kan menyangkut keuangan negara, jadi begitu kita jual di bawah (harga beli) itu, selisih harganya akan diganti oleh negara,” ucapnya.

Melalui implementasi Permentan 38 tersebut, lanjut Buwas, maka kualitas beras Bulog akan lebih terjamin. Mekanismenya, stok CBP yang harus ada sebanyak 1 juta ton tersebut akan dilepas setiap 4 bulan sehingga Bulog bisa menyerap beras baru. Sehingga tidak akan ada lagi beras Bulog yang dahulu lekat dengan image beras kualitas rendah, turun mutu, hingga berdebu dan berkutu.

Kendati beras yang nantinya akan dijual di bawah harga pembelian tersebut, Buwas menegaskan bahwa kualitas beras tersebut masih sangat layak untuk dikonsumsi. Kini, Bulog juga telah menerapkan prosedur yang modern dengan menggunakan mesin giling rice to rice yang akan menjamin beras Bulog bersih dari kutu dan debu.

Beras kualitas medium dengan harga murah dan kualitas terjamin tersebut, disebutnya akan menguntungkan pedagang dan juga konsumen.

“Beli di Rp8.300 mungkin kita jual Rp8.000 atau Rp8.200, tentu menguntungkan bagi pedagang beras karena dia beli beras medium dari kita harga murah, kualitas masih bagus dan ini juga menguntungkan konsumen,” tuturnya.

Baca juga: Bulog maksimalkan serap produksi lokal penuhi stok 2,4 juta ton beras
Baca juga: Bulog sebut ketersediaan beras di Papua dan Papua Barat 27 ribu ton


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023