New York (ANTARA News) - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan beruntun dan ditutup menguat pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah harga minyak melemah dan harga emas jatuh dari posisi tertinggi dalam 26 tahun terakhir, kata para dealer. Saham-saham melemah mengawali pekan ini di tengah kekhawatiran terhadap inflasi dan kemungkinan The Fed dapat melanjutkan menaikkan tingkat suku bunganya. Namun, penurunan tersebut tertutupi, setelah harga minyak dan logam mulia jatuh. Harga minyak mentah untuk pengiriman Juni turun 2,63 dolar atau 3,7 persen menjadi 69,41 dolar per barel di New York, menyebabkah saham-saham energi jatuh. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average bertambah 47,78 poin atau 0,42 persen menjadi 11.428,77. Indeks Standard & Poor`s 500 naik 3,26 poin atau 0,25 persen menjadi 1.294,50. Indeks komposit Nasdaq turun 5,26 poin atau 0,23 persen menjadi 2.238,52. Di pasar uang, dolar naik terhadap euro ditutup pada 78,20 sen euro dari 77,39 sen euro pada Jumat. Mata uang AS juga menguat terhadap yen Jepang, meningkat menjadi 110,48 yen dari 110,07 yen pada Jumat pekan lalu. Harga emas turun 37,50 dolar menjadi 687,50 dolar per ons. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006