Palu, 10/10 (ANTARA) - Kebutuhan ternak sapi untuk memenuhi permintaan masyarakat pada hari raya kurban (Idul Adha) 2012 di Sulawesi Tengah diprediksi sekitar 2.500 ekor.

"Sebagian besar kebutuhan ternak kurban sebanyak itu bisa dipenuhi para peternak di Sulteng dan sebagian lagi kemungkinan besar didatangkan para pedagang dari luar daerah," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulteng Greesje Kuhu di Palu, Rabu.

Ia mengatakan selama ini kebutuhan ternak potong di Kota Palu didatangkan para pedagang dari Kabupaten Banggai. Banggai merupakan daerah pengembangan ternak sapi potong terbesar di Sulteng. Selain itu, pedagang juga mendatangkan sapi potong dari Sulawesi Selatan dan Gorontalo.

Namun khusus untuk ternak-ternak sapi yang didatangkan dari luar daerah, terutama Sulsel mendapat pengawasan ketat dari petugas karantina dan juga petugas yang ada di pos pintu masuk jalur darat karena karena selama ini provinsi tetangga Sulteng itu merupakan daerah endemis penyakit antraks.

"Karena itu di pos pintu masuk dari Sulsel dan Sulbar ke wilayah Sulteng dijaga ketat para petugas dari Dinas Peternakan," katanya.

Setiap ternak-ternak sapi potong maupun ayam yang masuk diperiksa petugas dan jika tidak dilengkapi dokumen yang dikeluarkan instansi berwenang tidak diperbolehkan masuk ke Sulteng.

Langkah itu, kata Greesje semata-mata untuk mencegah agar ternak sapi yang terinfeksi antraks atau flu burung pada ayam masuk ke wilayah Sulteng yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa manusia.

"Kami sudah menginstuksikan kepada semua petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di kabupaten dan kota di Sulteng untuk lebih meningkatkan pengawasan," katanya.

Apalagi menjelang hari raya kurban, dipastikan banyak pedagang yang mendatangkan ternak sapi potong dari luar Sulteng seperti selama ini dilakukan mereka setiap menghadapi hari raya.

(BK03)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2012