Roma (ANTARA) - Italia mulai berpaling dari Pedoman penting Uni Eropa (UE) untuk meningkatkan efisiensi energi pada bangunan dan mencoba untuk menunda dan mengusulkan pengecualian untuk renovasi bangunan yang tidak mampu dibiayai oleh pemerintah maupun pemilik rumah.

Pedoman UE itu ditujukan untuk memangkas emisi gas rumah kaca dan merealisasikan sektor bangunan yang netral iklim pada 2050. Negara-negara UE dan Parlemen Eropa akan merundingkan hukum mengikat yang terkait Pedoman tersebut tahun ini.

Oktober 2022, pemerintah sayap kanan Italia menyetujui Pedoman tersebut, tetapi menunjukkan ketidaksediaan ketika menyadari bahwa biaya kepatuhan bisa menjadi sangat besar karena negara itu memiliki lebih banyak rumah tua yang kurang hemat energi dibanding negara tetangganya.

"Eropa ingin memaksakan Pedoman efisiensi energi ke kami, yang akan menjadi bencana bagi stok perumahan," kata mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, yang juga Kepala Partai Forza Italia, Senin (30/1).

Komisi Eropa, yang menyusun berbagai hukum UE, telah mengusulkan agar 15 persen bangunan rumah yang kondisinya terburuk di setiap negara selesai diperbaiki pada tahun 2030 dan sekali lagi pada tahun 2033. Bangunan non-rumah juga harus diperbaiki dalam batas waktu yang sama.

Asosiasi bangunan nasional Italia ANCE memprediksi bahwa untuk memenuhi tujuan ini, sekitar 1,8 juta bangunan rumah harus ditingkatkan mutunya dalam waktu 10 tahun ke depan, dengan kebutuhan biaya 400 miliar euro atau sekitar 6,5 kuadriliun rupiah.

Sekitar 190 miliar euro lagi akan diperlukan untuk meningkatkan properti bisnis ke standar yang diwajibkan, kata ANCE.

Para pejabat Pemerintah Italia ingin batas waktu target tersebut diundur dan akan mengusulkan pengecualian untuk sebagian besar bangunan rumah tua.

"Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa teks akhir Pedoman berisi ketentuan yang cocok dengan warisan bangunan Italia yang unik dan yang memungkinkan pembangunan kembali secara bertahap," kata Menteri Urusan Eropa Raffaele Fitto kepada parlemen bulan lalu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Italia resmikan pembangkit listrik tenaga bayu lepas pantai pertama
Baca juga: Ekonom: Krisis gas di cuaca dingin pukulan telak bagi perusahaan Eropa
Baca juga: Indonesia-Italia perkuat kerja sama energi ramah lingkungan

Pewarta: Kenzu Tandiah
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2023