Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggandeng Perum Bulog untuk menggelar operasi pasar di 24 kecamatan untuk menyetabilkan harga beras medium di pasaran di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Timbul Prihanjoko bersama Kepala Cabang Bulog Probolinggo Mochamad Ramadhan secara resmi melepas kegiatan operasi pasar beras medium di Gudang Perum Bulog Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Senin.

"Harapan kami dengan adanya operasi pasar yang langsung ke masyarakat dan bukan ke pasar tradisional agar masyarakat bisa segera menikmati beras dengan harga yang murah untuk kebutuhan sehari-hari," kata Wabup Timbul di Probolinggo.

Ia mengatakan harga beras di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini masih belum stabil, namun sudah mulai turun, sehingga harapannya harga beras bisa stabil dengan harga Rp9.450/kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Operasi pasar itu akan dilakukan di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo dengan sasarannya langsung ke masyarakat, sehingga total secara keseluruhan mencapai 100 ton untuk masyarakat di Kabupaten Probolinggo.

"Operasi pasar beras medium itu akan terus dilakukan selama harga beras masih belum stabil karena kami diperintah oleh Ibu Gubernur Jawa Timur untuk terus memantau harga beras di pasar," katanya.

Menurutnya kendala tingginya harga beras di Kabupaten Probolinggo karena masih belum masuk panen raya, sehingga pihaknya berharap ke depan hal itu bisa diprediksi.

"Ketika panen raya bagaimana bisa mengambil beras atau gabah dari masyarakat setinggi-tingginya. Ketika belum ada panen raya, kami bisa melepas beras untuk kebutuhan masyarakat," tuturnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan, lanjut dia, Pemkab Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan sudah membuat program Lumbung Pangan Mandiri.

"Lumbung pangan mandiri itu akan dibangun di tiga kecamatan. Saat ini kami masih memetakan daerah-daerah yang krisis pangan, namun untuk saat ini memang sifatnya nasional. Jadi semua daerah juga mengalaminya," katanya.

Sementara Kepala Cabang Bulog Probolinggo Mochamad Ramadhan mengatakan stok beras saat ini memang berkurang karena belum masuk musim panen raya, sehingga diharapkan nanti saat panen raya pada Maret 2023 bisa menyerap sebanyak-banyaknya dari petani.

"Bulog sekarang ditarget lebih banyak dari pada tahun sebelumnya, jadi dalam waktu panen raya dimanfaatkan untuk sebanyak-banyak menyerap hasil panen," ujarnya.

 

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023