Jakarta (ANTARA News) - Semarak piala dunia di Jerman yang akan digelar pada Juni 2006 ternyata juga menarik perhatian Dirjen Pajak Departemen Keuangan, Darmin Nasution untuk juga menebak siapa yang akan keluar sebagai juaranya. Lelaki kelahiran Tapanuli 21 Desember 1949 itu ternyata juga tidak jarang melewatkan malam harinya dengan menonton pertandingan sepak bola melalui layar televisi di rumahnya. "Kalau bola saya suka menonton bahkan sampai malam," kata Darmin yang jabatan sebelumnya adalah Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Mengenai siapa yang bakal menjadi juara pada gelar piala dunia 2006 ini, alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) tahun 1976 itu, menjagokan Brazil sebagai tim yang akan menjuarai ajang sepak boloa dunia itu. "Saya kok tetap cenderung menjagokan Brazil, kayaknya penyerangnya bagus-bagus," kata peraih Doktor dari Universitas Paris I Sorbon, Perancis tahun 1986. Sementara itu menanggapi kapan penerimaan pajak di Indonesia dapat dijadikan sebagai sumber kesejahteraan bagi rakyat seperti di negara-negara maju, Darmin menyatakan, sebenarnya kondisi satu negara dengan negara lainnya berbeda. Negara-negara di Eropa Barat, menurut dia, relatif sudah dapat melakukan fungsi welfare state daripada Amerika Serikat. Di Jerman atau Perancis, biaya melahirkan, biaya pendidikan, dan lainnya gratis karena ditanggung negara. "Di sini jika seseorang mendapat kupon sebagai orang tidak mampu, maka yang bersangkutan harus mengurusnya, sementara di negara-negara maju, hal itu merupakan hak warga yang harus dipenuhi pemerintahnya," katanya. Menurut dia, penerimaan negara di Indonesia masih di bawah standar negara-negara yang tingkatnya tidak jauh dengan Indonesia. "Ini yang kemudian sering diukur secara sangat sederhana dengan tax ratio. Tax ratio kita masih di bawah Thailand dan Philipina. Sekarang tahapan yang kita lakukan adalah mengejar supaya paling tidak kita sama dengan mereka," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006