Morowali, Sulteng (ANTARA) -
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Arilangga Hartarto mengatakan  pertambangan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, merupakan proyek strategis nasional sebagai upaya pemerintah meningkatkan kapasitas fiskal negara.
 
“Ini adalah salah satu keberhasilan dari kebijakan hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah atas pengelolaan sumber daya kita,” kata Airlangga saat peletakan batu pertama proyek penambangan dan pengolahan nikel di Desa Sambalagi Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowal, Jumat.
 
Peresmian ditandai dengan penyekopan semen bersama oleh Menko Perekonomian Airlangga Hertanto dan Menko Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita, Gubernur Sulteng Rusdi Mastura, Bupati Morowali Taslim, Presiden Komisaris PT Vale Deshnee Naidoo, dan CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy.
 
PT Vale berinvestasi pada proyek nikel berbasis rendah karbon dan terintegrasi ini senilai Rp35,7 triliun.

Baca juga: Menko Airlangga lakukan groundbreaking pengolah nikel rendah karbon

Baca juga: Airlangga sebut setop ekspor kelapa sawit ke Uni Eropa bukan pilihan
 
Ia mengatakan meski banyak negara yang menggugat, termasuk World Trade Organziation (WTO), namun pemerintah tetap komitmen dengan kebijakan itu agar nilai tambah yang diperoleh bisa lebih maksimal.
 
"Pemerintah tetap berkomitmen dengan apa yang sudah menjadi tekad kita," ujarnya.
 
Gubernur Sulteng Rusdi Mastura berharap proyek itu dapat selesai dengan cepat agar dampaknya terhadap masyarakat dapat segera dirasakan.
 
Menurut dia, pemda juga perlu terlibat dalam proyek ini, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun dalam hal pelibatan pelaku UMKM.

Baca juga: Indonesia-Malaysia sepakat kunjungi Uni Eropa untuk bahas kelapa sawit

Baca juga: Indonesia dan Malaysia sepakat atasi diskriminasi terhadap kelapa sawit

Baca juga: "Masterplan" kawasan industri di Morowali dipastikan ramah lingkungan

Pewarta: Mohamad Ridwan/Basri Marzuki
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023