Padang (ANTARA News) - Dua titik api (hot spot) ditemukan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, akibatnya sejumlah wilayah kawasan udaranya diwarnai kabut asap, namun tidak menganggu aktivitas masysrakat dan kegiatan lalu lintas laut, darat dan udara. Kedua titik api tersebut diperkirakan akibat terjadi pembakaran hutan pada dua lokasi di Pesisir Selatan yaitu desa Muara Sakai, Kecamatan Pancung Soal dan Tanjung Makmur, Kecamatan Lunang Silaut, ujar Kasubid Kerusakan Bidang Pengawasan Dampak lingkungan, Bapedalda Prov. Sumbar, Syamsudin, di Kota Padang, Rabu. Bapedalda Prov Sumbar menerima laporan terkait titik panas tersebut dari sumber data koordinat citra satelit ASMC Singapura, data spatial kementerian lingkungan hidup. Sejumlah titik api lain juga terpantau di Kalimantan Tengah sebanyak enam titik api, Kalimantan Selatan satu titik api, serta Sumatera Utara berada di Kabupaten Tapanuli Selatan satu titik api. "Kendati kawasan udara sudah diwarnai kabut asap, namun tidak menganggu kegiatan penerbangan di BIM Kota Padang Pariaman. Jarak pandang relatif normal dua kilometer," katanya dan menambahkan, aktivitas dan kesehatan masyarakat juga tidak terganggu. Ia menyatakan, segera turun ke lokasi titik api, yang terjadi akibat kebakaran hutan di Kab. Pesisir Selatan itu. Sebelumnya di Sumbar pada 9-14 Maret 2006 juga ditemukan enam titik api, yaitu dua di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung dan empat di Kab Dharmasraya. Dari enam titik api, setelah diteliti ke lokasinya, diketahui sekitar 17,5 hektare lahan dan hutan alam ikut terbakar. Dari 17,5 ha hutan yang terbakar itu, diantaranya 2,5 ha berstatus hutan lindung, sisanya areal penggunaan lain. Selain ditemukan lahan dan hutan yang terbakar dan api sedang menyala, juga ditemukan lahan berpotensi terjadi kebakaran hutan karena tak jauh dari lokasinya terjadi pembukaan lahan dengan kondisi limbah kayu yang sudah kering dan siap dibakar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006