Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) berkomitmen untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang inovatif, mandiri, inklusif, bermartabat, serta unggul di level Asia Tenggara maupun dunia.

Oleh karena itu, UI bergerak gesit  mengedepankan kolaborasi dengan pemerintah dan para mitra industri demi kemajuan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi, yang berdampak nyata agar kehidupan masyarakat lebih baik.

Saat ini produk inovasi UI telah mencakup bidang pangan, kesehatan, rekayasa keteknikan, bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, serta keamanan. Produk-produk ini merupakan hasil kolaborasi multidisipliner antara fakultas dan industri.

Sepanjang tahun 2022, UI berhasil mencatat 1.155 daftar kekayaan intelektual. Capaian ini merupakan bukti bahwa UI berperan aktif dalam upaya memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi untuk pemulihan ekonomi nasional.

Produk-produk UI yang terdaftar itu memenuhi kriteria orisinalitas, baru, mengandung langkah inventif, dapat diterapkan dalam industri, dan berfungsi sebagai tanda pembeda. Nilai baru artinya invensi atau temuan UI berbeda dengan teknologi yang ada sebelumnya.

Produk UI juga mengandung langkah inventif yang merupakan kebaruan bagi seseorang yang mempunyai keahlian di bidang tertentu serta dapat diproduksi dan digunakan dalam berbagai jenis industri.

Dengan capaian ini, UI menerima penghargaan dua kategori dari Kemenkumham, yaitu sebagai “Perguruan Tinggi dengan Jumlah Permohonan Pencatatan Ciptaan” dan “Perguruan Tinggi dengan Jumlah Permohonan Paten Top 10 Tertinggi di Indonesia Tahun 2022”.

Apresiasi tersebut diraih karena sepanjang 2022 UI berhasil membukukan 1.155 daftar kekayaan intelektual yang terdiri atas 1.098 Hak Cipta, 42 Paten Nasional Terdaftar, 1 Paten Internasional Terdaftar, 7 Paten Granted, 1 Merek, dan 6 Desain Industri.

Produk UI yang berhasil didaftarkan dalam hak cipta berupa buku, buku panduan atau petunjuk, jurnal, karya ilmiah, modul, karya tulis, karya rekaman video, dan program komputer.

Sebanyak 42 Paten Nasional meliputi 18 paten biasa dan 24 paten sederhana; 1 Paten Internasional berkaitan dengan energi; dan 7 Patent Granted merupakan inovasi di bidang rekayasa keteknikan, kesehatan, energi, kosmetika, dan transportasi.

Selain itu, UI juga mendaftarkan satu merek UMKM, serta enam desain industri di bidang energi dan rekayasa keteknikan. Jumlah ini terus bertambah karena sebagian besar pendaftaran kekayaan intelektual umumnya terjadi di pengujung tahun.

Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI  Ahmad Gamal menyatakan capaian tersebut karena perbaikan di semua lini manajemen inovasi dan dari sisi hulu dan hilir.

Di hulu, setiap penelitian dimonitor untuk memastikan capaian kekayaan intelektualnya memadai, sementara di hilir proses pendaftaran kekayaan intelektual dan negosiasi komersialnya dengan mitra industri difasilitasi dengan lebih baik.

UI mendukung sivitas akademika melakukan riset dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi serta bermanfaat nyata bagi masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D., Sp.OF(K) bahwa UI menjalankan Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) untuk mendukung ekosistem inovasi.

Universitas terkemuka ini juga mengupayakan usulan riset dan inovasi sivitas akademika yang bermanfaat bagi masyarakat, agar bisa mendapat dukungan pembiayaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta sumber-sumber pendanaan lainnya.

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang telah berupaya memajukan pendidikan di UI.

Saat ini ada perbedaan yang luar biasa dalam konsep perguruan tinggi pada 5 tahun terakhir. Dahulu, akademisi hanyalah produsen artikel di jurnal ilmiah.

Namun, kemudian terjadi pergeseran pada 2015. Sejak saat itu perguruan tinggi dituntut untuk melihat dampak penelitian, ada tidaknya policy action, serta engagement dengan mitra industri, pemerintah, maupun masyarakat.

Bus Merah Putih UI merupakan salah satu bukti bahwa akademisi tidak hanya menghasilkan ide, tetapi juga dapat melakukan inovasi berupa produk yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Bus listrik itu merupakan bus yang bangun platform chassis-nya, sistem penggerak, sistem rem, sistem kendali, inverter, dashboard, serta sistem pendinginnya (air conditioning) dirancang mandiri oleh para ahli UI.

Biasanya, konsep dari bus listrik hanya menjadi artikel ilmiah, tetapi sekarang bisa menjadi produk bus listrik yang bisa dimanfaatkan secara langsung. Ini merupakan ilmu baru lagi karena akan ada jalinan akademisi dengan industri.

Bus Listrik Merah Putih UI digunakan untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi Indonesia pada G20 2022 beberapa waktu lalu yang dapat menjadi sumbangsih keilmuan untuk masyarakat.


Inovasi bidang kesehatan

UI juga terus mendukung strategi inovasi teknologi yang diusung oleh Pemerintah dalam upaya meningkatkan resiliensi atau ketahanan kesehatan warga negara.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menyatakan untuk mempercepat lahirnya inovasi teknologi digital, universitas perlu memperluas kerja sama mitra dengan perusahaan start up, donor, industri alat kesehatan, fasilitas kesehatan, dan komunitas.

Saat ini bahwa pada inovasi obat dan alat kesehatan (alkes), Pemerintah mendorong seluruh pihak untuk fokus pada produksi vaksin, obat, dan alat kesehatan berteknologi tinggi dengan produksi lokal.

Dalam 2 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil memproduksi 7 dari 14 jenis vaksin antigen dan TBC, memproduksi 6 dari 10 bahan baku obat yang paling banyak dikonsumsi, sert1a meningkatkan belanja 16 dari 19 alkes terbesar produksi dalam negeri.
1
UI merupakan salah satu yang fokus untuk itu dan beberapa produk telah dihasilkan, seperti alat deteksi, obat, atau alat kesehatan yang terus berjalan. Adapun obat yang telah dikembangkan, yaitu trastuzumab, HyFC EPO, albumin (derivat plasma), IVIg (derivat plasma), FVIII (derivat plasma), dan adalimumab.

Untuk Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia juga telah memperkenalkan tiga produk unggulan hasil produk inovasi yang sudah melalui uji penelitian, publikasi, dan memperoleh hak kekayaan intelektual (HKI).

Ketiga produk inovasi unggulan FKG UI, yaitu Vaksin DNA dan IGY Kuning Telur (Vaksin dan Obat Kumur Pencegah Karies Gigi) dengan inventor Prof. drg. Endang Winiati Bachtiar, M. Biomed., Ph.D., PBO., dan tim.

Produk unggulan berikutnya yaitu Flolis (Fluoride Propolis Pencegah Karies Email dan Dentin) dengan inventor Prof. drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D.; drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D.; drg. Melissa Adiatman, Ph.D.; dan Tim FT UI.

Produk yang terakhir, yaitu Light Curing Unit, dengan inventor Prof. Dr. Decky Joesiana Indrani, drg., M.DSc. dan tim. Light Curing Unit ini merupakan alat polimerisasi berbasis sinar.

Cara kerja dari alat ini yaitu dengan memancarkan sinar LED biru melalui fiber optic light yang diarahkan ke bahan tambal komposit resin untuk mengawali proses kimia pengerasan bahan tersebut.

Dengan tiga produk inovasi unggulan tersebut, FKG UI terbukti mampu memberikan solusi konkret mengatasi permasalahan kesehatan gigi di masyarakat.







 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2023