Buenos Aires (ANTARA News) - Sering dikatakan anda tidak bisa mematok harga bagi bakat yang siap ditunjukkan Lionel Messi pada Piala Dunia. Tapi jika anda bersikeras, uang sekitar 192 juta dollar mungkin mendekati nilainya. Jumlah yang membelalakkan mata itu dikabarkan adalah harga yang dicantumkan dalam kontrak bocah berbakat dari Argentina itu untuk menakut-nakuti mereka yang berpikir untuk membelinya. Dan bagi para penggemar di Nou Camp yang telah terpikat oleh keahlian remaja berusia 18 tahun itu musim ini, Messi layak dihargai sejumlah itu. Kontrol bolanya nan fenomenal, titik gravitasi yang rendah dan akselerasi maut membuatnya bisa mengubah arah permainan dengan kecepatan luarbiasa, yang mengingatkan kita pada idola dan rekan senegaranya, si hebat Diego Maradona. "Sebuah kehormatan jika saya disamakan dengan Maradona tetapi harus saya katakan bahwa saya merasa tidak nyaman diperbandingkan seperti itu," ujar Messi. Tetapi meski ofisial Argentina mencoba meredam segala pujian untuk bocah yang masih hijau itu, perbandingan tersebut bisa dimengerti. Lahir satu tahun satu hari setelah Maradona mencetak golnya yang menakjubkan ke gawang Inggris pada Piala Dunia 1986, Messi mulai bermain bola pada usia lima tahun untuk klub Grandoli yang dilatih ayahnya. Pada 1995 ia bergabung dengan klub wilayah Rosario, Newell`s Old Boys --salah satu bekas klub Maradona-- dimana para dokter menemukan bahwa perkembangan tubuh anak itu bermasalah. Ia mulai mendapat suntikan hormon untuk membantu perkembangan fisiknya pada usia 11 tahun. Dua tahun kemudian Barcelona memboyongnya, dan remaja berusia 13 tahun itu memulai pendidikannya di akademi pemain muda klub raksasa daerah Catalan tersebut. Staf pelatih Barcelona segera sadar bahwa mereka tengah menyemai bibit yang sangat bagus. Ia melakukan debut di tim senior untuk Barcelona pada musim 2004-2005 dan menjadi pemain termuda klub itu yang mencetak gol ketika ia menjebol gawang Albacete pada usia 17 tahun. Tahun lalu ia menjadi bintang Piala Dunia U-20 di Belanda, menjadi top skorer dengan enam gol pada tujuh pertandingan, termasuk dua gol pada partai final dan Argentina pun merebut gelar juara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006