Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajarannya berupaya menurunkan harga beras dan minyak goreng di pasaran untuk menekan angka inflasi di Jateng.

“Dua komoditas ini menjadi perhatian utama kami, tadi sudah dipimpin oleh Pak Mendagri untuk kami dorong,  tugasnya sekarang ya sudah, pasokannya terjaga, barangnya ada. Itu yang menjadi target utama,” kata Ganjar di Semarang, Senin.

Orang nomor satu di Jateng itu mengungkapkan, operasi pasar digencarkan untuk memastikan harga beras dan minyak di pasaran mengalami penurunan sehingga terjangkau masyarakat.

Baca juga: Pemprov Jawa Barat cari solusi terkait kenaikan harga beras

Ia mengaku mendapati harga beras dan minyak goreng di sejumlah pasar yang masih tinggi.

"Ternyata kalau ada bakul-bakul itu hanya ada satu boks kecil sekali, dan sehari rata-rata habis dan itu pun harganya tidak ada yang di bawah Rp14 ribu, beras juga demikian," ujarnya.

Terkait dengan beras, Ganjar telah meninjau lahan padi di Kabupaten Batang dan memastikan panen padi di Jateng sudah dimulai sehingga stok beras dipastikan aman.

“Maka mudah-mudahan secara psikologis ini juga akan menunjukkan kepada publik bahwa kami siap panen. Harga panen beras di tingkat petani bagus, di atas Rp5.400-an, maka ini petani bagus, maka Bulog menyerap," katanya.

Baca juga: Gubernur Jatim: Stok beras cukup sambil tunggu panen raya Maret 2023

Ketika harga beras sudah berada di bawah HPP, Ganjar berharap Bulog segera membeli beras dari para petani agar petani juga senang karena mendapatkan harga jual yang terbaik.

Khusus minyak goreng bersubsidi, Ganjar akan mengirimkan suplai MinyaKita untuk menghadirkan ketersediaan stok di pasaran sehingga penurunan harga kedua komoditas ini mampu menekan angka inflasi.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023