Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mengatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpeluang untuk mencapai ambang batas parlemen dan memperoleh kursi di DPR.

“PDIP dan Gerindra unggul dalam peta elektabilitas partai politik, sementara itu PSI kembali naik dan berpeluang melenggang ke Senayan,” kata Rudi dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa.

Temuan survei Y-Publica menunjukkan PDIP menduduki peringkat pertama dengan elektabilitas 19,2 persen, disusul oleh Gerindra sebesar 11,7 persen.

Sebanyak tujuh partai politik diprediksi lolos ke Senayan, termasuk di antaranya Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sepanjang satu tahun terakhir elektabilitas PSI cenderung bergerak naik, dan kini mencapai 5,8 persen, atau di atas ambang batas parlemen yaitu sebesar 4 persen.

Elektabilitas partai-partai lainnya relatif stabil dalam setahun terakhir, seperti Golkar (8,1 persen), PKB (6,6 persen), dan PKS (5,1 persen). Selebihnya adalah daftar partai-partai yang terancam tidak lolos ke Senayan, di antaranya NasDem (3,2 persen), PPP (2,2 persen), dan PAN (2,0 persen).

Berikutnya adalah partai-partai baru dan non-parlemen, yaitu Gelora (1,4 persen), Perindo (1,3 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Lalu ada Hanura (0,5 persen), PBB (0,3 persen), dan Garuda (0,1 persen).

"Partai baru lainnya, yaitu PKN dan Partai Buruh masih nihil dukungan, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 20,7 persen," kata Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 1-7 Februari 2023 kepada 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error sebesar kurang lebih 2,89 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Jokowi mendukung PSI masuk Senayan untuk kawal hilirisasi

Baca juga: PSI sebut "reshuffle" sah dilakukan atas menteri berkinerja buruk

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023