Jakarta (ANTARA News) - Tim dokter kepresidenan dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta menyatakan kondisi otak mantan Presiden Soeharto memburuk, Kamis. "Kondisi yang lainnya memang membaik tetapi otaknya menunjukkan pemburukan," kata dokter syaraf yang merawat HM Soeharto, Prof. Dr. Yusuf Misbach, SpS. Menurut dia, hasil pemeriksaan CT Scan otak, dada dan perut mantan Presiden Soeharto yang dilakukan, Kamis, pukul 09.30 WIB-09.50 WIB, lebih buruk dibandingkan hasil pemeriksaan CT Scan yang dilakukan Mei 2005. Ia menjelaskan tim dokter menemukan dua infark (penyumbatan pembuluh darah-red) baru di otak kanan Presiden kedua RI itu pada pemeriksaan CT Scan terakhir yakni di bagian frontal (cortex) dan masa putih otak. Jaringan otak mantan orang terkuat di Indonesia pada masa Orde Baru itu juga mengalami penciutan sehingga rongga otak kian melebar. "Setelah mengalami stroke otaknya memang mengalami penciutan, tapi saat ini semakin kelihatan. Rongga otaknya semakin melebar," katanya. Yusuf mengatakan, hal itu menyebabkan mantan Presiden Soeharto cenderung sering mengantuk. "Ngantuk ini salah satu akibatnya. Saat ini sedang diobservasi apakah itu karena menurunnya kesadaran," katanya. Senada dengan Yusuf, Direktur RSPP Adji Suprajitno menyatakan bahwa HM Soeharto cenderung selalu mengantuk pada hari-hari terakhir ini. HM Soeharto, kata dia, sebelumnya juga mengalami kejang-kejang mioklonik akibat penurunan kadar sel darah merah dalam tubuhnya. "Beliau juga mengalami gangguan menelan," katanya. Selain itu, ia melanjutkan, cairan bebas masih terlihat di rongga perut dan selaput rongga paru. Adji menjelaskan pula bahwa kendati kondisi saluran pencernaannya telah membaik namun fungsi ginjal HM Soeharto masih terganggu hingga saat ini. Sedangkan kadar haemoglobinnya, kata dia, pagi ini mencapai 9,6 gram persen.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006