Singapura (ANTARA) - Dolar mendapat dukungan di perdagangan Asia pada Rabu sore, setelah inflasi AS yang sangat tinggi menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan investor.

Indeks Harga Konsumen (IHK) utama mencapai 0,5 persen pada Januari sebagian besar karena biaya sewa dan makanan yang lebih tinggi. Itu sejalan dengan perkiraan, meskipun angka tahunan 6,4 persen sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan dan taruhan pada penurunan suku bunga menjelang akhir 2023 dengan cepat dibatalkan.

Dolar AS naik ke level tertinggi enam minggu di 133,30 yen pada Selasa (14/2/2023) dan duduk tidak jauh di bawahnya di 133,11 pada perdagangan sore Asia. Turun 0,6 persen menjadi 0,6300 dolar AS, dolar Selandia Baru bersiap untuk menguji support di sekitar 0,6270 dolar AS.

Baca juga: Dolar naik di sesi Asia setelah inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan

Dolar Australia melemah 0,7 persen menjadi 0,6935 dolar AS. Yuan China mencapai level terendah satu bulan di 6,8463 terhadap dolar. Sterling dan euro masing-masing turun sekitar 0,2 persen.

Pergerakan tersebut tampaknya dengan tegas menahan penurunan tajam dalam dolar yang berlangsung hingga Januari.

"Harapan pasar akan disinflasi yang cepat terus surut," kata ahli strategi mata uang Bank of Singapore, Moh Siong Sim.

"Risikonya adalah bahwa Fed mungkin mendorong dot plot (tingkat proyeksi) sedikit pada pertemuan Maret."

Pada Desember, proyeksi median anggota dewan Federal Reserve untuk puncak suku bunga sebesar 5,1 persen tahun ini, tetapi pasar berjangka suku bunga sekarang memperkirakan puncak di atas 5,2 persen dan pejabat Fed memberikan nada hawkish pada Selasa (14/2/2023).

"Kita harus tetap siap melanjutkan kenaikan suku bunga untuk periode yang lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya," kata Presiden Fed Dallas, Lorie Logan. Fed fund berjangka bertenor lebih lama telah terjual tajam dan menyiratkan suku bunga bertahan di atas 5,0 persen hingga 2023.

Ketua bank sentral Australia Philip Lowe mengatakan kepada anggota parlemen bahwa suku bunga masih memiliki cara untuk naik.

Di kemudian hari, inflasi Inggris akan tiba, dengan perkiraan konsensus untuk IHK utama tahunan sebesar 10,3 persen - lebih dari lima kali target 2,0 persen bank sentral Inggris.

Angka penjualan ritel AS juga akan dirilis dan akan mengukur bagaimana konsumen AS menanggung beban 450 basis poin dari kenaikan suku bunga Fed pada tahun lalu.

Baca juga: Dolar AS tergelincir setelah data inflasi lebih panas dari perkiraan

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023