Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita perlu menjadi perhatian bersama guna mencegah dan mengatasi masalah stunting.

"Pemenuhan gizi seimbang terutama yang kaya akan protein hewani sangat penting bagi ibu hamil dan balita, hal ini harus menjadi perhatian," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.  

Muhadjir menambahkan, pemerintah daerah juga perlu memastikan pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita di wilayahnya, serta menyiapkan pemberian makanan tambahan bagi masyarakat yang membutuhkan.  

"Pemerintah daerah juga bisa mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar yang kaya akan nutrisi, misalkan ikan, teri nasi, telur, dan lain sebagainya," katanya.

Muhadjir menambahkan bahwa Kemenko PMK terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola makan bergizi seimbang yang kaya akan protein hewani kepada seluruh masyarakat.  

"Kemenko PMK juga mengintensifkan berbagai program terkait percepatan penurunan prevalensi stunting, antara lain dengan melakukan koordinasi bersama kepala-kepala daerah di sejumlah wilayah di tanah air melalui virtual, atau 'Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem'," katanya.

Melalui Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, kata dia, diharapkan dapat diketahui berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi di daerah serta mencari solusi secara bersama-sama.  

Selain itu, melalui koordinasi virtual tersebut diharapkan dapat menjadi media untuk mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita serta manfaat protein hewani untuk mencegah dan mengatasi stunting.

Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pada saat ini terus melakukan berbagai upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kata dia, adalah 21,6 persen.

"Sementara pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," demikian Muhadjir Effendy.

 Baca juga: Menko PMK: Pencegahan stunting perlu dilakukan secara berkelanjutan

Baca juga: Menko PMK: Setiap desa miliki data khusus warga miskin ekstrem

Baca juga: Menko PMK minta pemda optimalkan target penurunan "stunting"


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2023