Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan program dan inovasi Kementerian Sosial berlandaskan nilai-nilai Pancasila demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya mencoba semua memang, menerjemahkan Pancasila di dalam setiap langkah yang kita lakukan” kata dia dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Kebijakan dan program Kementerian Sosial seperti pembangunan rumah sederhana terpadu dilakukan dengan cara gotong royong.

Ia mengatakan upaya meningkatkan pendapatan dan martabat kelompok miskin dan marjinal dijiwai oleh semangat menegakkan keadilan sejalan dengan ajaran Pancasila.

Selain membangun kebersamaan dan sikap tolong-menolong, kegiatan gotong royong juga dapat menghemat anggaran besar, khususnya dalam penanganan bencana saat di Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

Ia mengungkapkan gotong royong menghemat anggaran pembangunan sekolah.

Ia mengatakan pentingnya mengangkat derajat seseorang sesuai dengan ajaran Pancasila tentang kemanusiaan yang adil dan beradab.

Baca juga: Mensos: Pengentasan stunting wujud terapkan sila-sila Pancasila

Hal itu, seperti dilakukan Kemensos kepada salah satu penerima manfaat yang sebelumnya merupakan seorang pemulung yang saat ini sudah sukses sebagai pegawai di salah satu perusahaan kontraktor bangunan.

Kemensos juga membantu Gading, seorang disabilitas lengkap yang saat ini sudah berhasil keluar dari kemiskinan melalui bantuan diberikan kementerian itu.

Dalam penanaman nilai sila kedua dan kelima yaitu mengangkat harkat dan martabat manusia serta mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkeadilan sosial, Kemensos melakukan pembangunan rusunawa untuk pemulung, gelandangan dan pengemis di 11 kota agar dapat tinggal di tempat yang lebih layak serta meningkatkan taraf hidup.

Kemensos juga terus mengupayakan bantuan sosial tersalurkan hingga pelosok, seperti Kampung Erosaman di Papua dan Suku Anak Dalam di Jambi.

Baca juga: Kemensos-KIP produksi peraturan dengan format braille

Hal tersebut sejalan dengan penanaman nilai-nilai Pancasila sila ketiga yaitu mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

“Saat saya ketemu Suku Anak Dalam itu harus perjalanan dari Jambi selama sembilan jam sampai ketemu anak-anak di hutan ini. Anak-anak ini dulu rambutnya panjang, kukunya panjang, kita ajari dia mandi, kita potong kukunya, kita ajari untuk sekolah,” kata Risma.

Berbagai bantuan tersebut bentuk upaya penerapan nilai-nilai Pancasila melalui program kerja agar masyarakat di dalam kemiskinan dapat segera berdaya dan mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Saya kira itu adalah bagian kami menerjemahkan Pancasila di dalam tindakan kami, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, kata Mensos Risma.

Kegiatan Kick off Meeting Pancasila dalam Tindakan “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana” merupakan aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang berkolaborasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mencegah stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga, serta mengantisipasi bencana.

Baca juga: Mensos beri santunan Rp15 juta bagi ahli waris korban gempa Jayapura
Baca juga: Mensos resmikan rumah susun di Bekasi untuk kelompok rentan

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023