Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa dangkal berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Maluku tenggara barat, Maluku, akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Banda," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,58 Lintang Selatan; 132,08 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 km arah barat daya Maluku Tenggara, Maluku, pada kedalaman 32 km.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,6 guncang Maluku Tenggara

Baca juga: BPBD: Tidak ada lagi pengungsi setelah gempa bumi di KKT dan MBD


Gempa yang terjadi pada pukul 16.37.35 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 6,4.

Ia memaparkan, dampak gempa bumi itu dirasakan di daerah Saumlaki, Dobo, Kei, Sorong, Kaimana dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Selain itu, dampak gempa dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) terasa di daerah Banda.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," paparnya.

Daryono mengatakan hasil monitoring BMKG hingga pukul 17.00 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia menambahkan, masyarakat diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023