Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat mengolah ribuan ton sampah rumah tangga menjadi barang bernilai ekonomi di lokasi bank sampah induk di Bambu Larangan, Kalideres.

"Kita lakukan pengolahan sampah di Bambu Larangan dengan petugas Sudin LH. Ada yang jadi pupuk, ada juga jadi barang daur ulang layak guna, ada yang juga yang kita jadikan makanan larva maggot" kata Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Slamet Riyadi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Pengolahan sampah tersebut dilakukan guna mengurangi beban sampah yang akan dikirimkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Bantar Gebang, Jawa Barat.

Menurut Slamet, dalam satu hari Jakarta Barat bisa memproduksi 900 sampai 1.400 ton sampah rumah tangga.

Slamet mengaku upaya pengolahan sampah menjadi barang yang bernilai tidak lantas dapat menurunkan jumlah yang dikirim ke Bantar Gebang secara drastis.

Namun demikian, dia meyakini upaya ini secara perlahan dapat menumbuhkan kreativitas masyarakat untuk memanfaatkan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.

"Dengan demikian, secara bertahap volume sampah kita pasti berkurang," kata dia.

Lebih lanjut, selain mengandalkan bank sampah di Bambu Larangan, pihaknya juga telah memberikan fasilitas tong pengolahan pupuk kompos kepada 265 RW di Jakarta Barat.

Pemberian tong pupuk kompos itu dilakukan dengan harapan semua warga di setiap RW bisa mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk.

"Kita juga kirim petugas PJLP untuk mendampingi warga yang akan melakukan pengolahan sampah di wilayah," jelas dia.

Dengan upaya tersebut, dia berharap perlahan jumlah sampah yang diproduksi di rumah tangga Jakarta Barat bisa berkurang.
Baca juga: Pemprov DKI mulai kajian kelayakan olah sampah di dalam kota
Baca juga: Wahana Visi sebut keberadaan bank sampah kurangi volume sampah ke TPA
Baca juga: Pemkot Jakbar tugaskan 265 PJLP untuk bantu warga manfaatkan sampah

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2023