Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan pemerintah daerah agar segera membentuk Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) guna memperkuat sinergi dan koordinasi di masing-masing wilayah.

"Pemerintah daerah diharapkan segera membentuk TKDV guna menyelaraskan program pendidikan dan pelatihan vokasi di daerah bersama dengan Kadin daerah," kata Airlangga Hartarto usai Peluncuran Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di Jakarta, Selasa.

Airlangga yang juga merupakan Pengarah Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) tersebut mengatakan bahwa Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi mengamanatkan kepada kepala daerah untuk segera membentuk TKDV.

Baca juga: Airlangga: Revitalisasi pendidikan vokasi kunci wujudkan SDM unggul

Dia menjelaskan bahwa Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 merupakan "payung" dari kerja sama antara sekolah-sekolah dengan pihak swasta, terutama revitalisasi untuk pendidikan SMK.

Koordinasi dan sinergi terkait dengan pendidikan dan pelatihan vokasi, kata dia, dilakukan oleh Tim Koordinasi Nasional Vokasi dan diorkestrasikan dalam Perpres yang diterbitkan pada tanggal 27 April 2022 tersebut.

Dia menambahkan bahwa keberhasilan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi membutuhkan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan.

"Keberhasilan revitalisasi vokasi juga membutuhkan peran aktif semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan juga dunia usaha dan dunia industri seperti Kadin Indonesia dalam mendukung pendidikan dan pelatihan vokasi," katanya.

Baca juga: Menko: Pemda berperan penting dalam optimalisasi pendidikan vokasi

Menko Airlangga juga mengatakan bahwa paradigma pendidikan dan pelatihan vokasi harus diarahkan dan berorientasi pada kebutuhan pasar kerja termasuk pasar global.

"Oleh karena itu, sistem informasi pasar kerja yang komprehensif serta proyeksi kebutuhan ke depan, sangat diperlukan untuk menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pengembangan talenta digital untuk menghadapi tantangan digitalisasi," katanya.

Sementara itu, Airlangga juga mengatakan bahwa bonus demografi yang dimiliki Indonesia menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Kemenko PMK: Perkuat revitalisasi pendidikan vokasi yang kolaboratif

"Pemerintah telah menaruh perhatian besar pada pengembangan SDM melalui program vokasi salah satunya dengan melakukan revitalisasi pendidikan di sekolah menengah kejuruan," demikian Airlangga Hartarto​​​​​​.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023