Jakarta (ANTARA News) - Di tengah kisruh yang melanda pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) soal perlunya Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan dihadirkan sebagai saksi, dua Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengunjungi Bagir di ruang kerjanya. Dua Wakil Ketua KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean dan Sjahruddin Rasul mendatangi Bagir di ruang kerjanya di lantai dua Gedung MA, Jakarta, Jumat, pukul 16.15 WIB. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 45 menit hingga pukul 17.00 WIB. Tumpak dan Rasul keluar dari pintu kaca sebelah kiri ruangan Bagir. Sedangkan wartawan menunggu di sebelah kanan pintu kaca ruangan Bagir yang terpisah oleh lorong yang tidak bisa dilalui oleh wartawan. Tumpak dan Rasul tidak terkejar oleh wartawan, mereka langsung menaiki mobil kijang krista berwarna hitam dengan nomor B 2215 BP menuju Gedung KPK, Jalan Veteran. Ketika ditemui di Gedung KPK Jalan Veteran, Tumpak dan Rasul tidak mengaku bertemu Bagir. "Siapa bilang saya ke MA? Saya tidak ke MA. Saya ke KPK Juanda," ujar Tumpak. Ketika didesak lebih lanjut, Tumpak mengatakan bahwa ia tidak ada urusan apa-apa dengan Bagir. "Percayalah pada saya. Kalau pun ada apa-apa, nanti saya beritahu," ujarnya. Sedangkan Bagir Manan keluar dari Gedung MA melalui pintu yang tidak diketahui wartawan. Lampu di lorong tempat ruang kerjanya tiba-tiba dimatikan pada pukul 18.00 WIB dan mobil dinas Toyota Camry B8 sudah tidak ada lagi di tempat parkir. Seorang ajudan Bagir mengatakan kedatangan dua wakil ketua KPK itu untuk mengucapkan selamat atas pelantikannya sebagai Ketua MA. Pada Kamis malam, 18 Mei 2006, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Cicut Sutiarso mendatangi Gedung KPK dan bertemu dengan Tumpak. Namun, Cicut membantah kehadirannya itu terkait soal kisruh di pengadilan Tipikor. Ia mengatakan kedatangannya itu untuk berkoordinasi dengan KPK jika ada ijin penggeledahan dan penyitaan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006