New York (ANTARA) - Setelah insiden penembakan massal di Monterey Park dan Half Moon Bay di California, Amerika Serikat, semakin banyak warga Asia-Amerika membeli atau mempertimbangkan untuk membeli senjata api guna melindungi diri, menurut laporan CNN, Senin (20/2).

"Sejumlah aktivis keamanan senjata api mengatakan bahwa tren ini merupakan respons terhadap meningkatnya ketegangan rasial di seluruh negara tersebut yang diperparah oleh pandemi (COVID-19) dan epidemi aksi kekerasan dengan senjata api di seluruh Amerika Serikat," kata laporan itu.

Pembeli Asia-Amerika memiliki persentase rendah dalam total penjualan senjata api secara keseluruhan di AS.

Pada 2021, survei Pew Research Center menemukan bahwa 10 persen orang dewasa Asia melaporkan bahwa mereka memiliki senjata api secara pribadi, sementara 10 persen lainnya mengatakan mereka hidup bersama seorang pemilik senjata api dalam sebuah rumah tangga.

"Namun, selama pandemi, Survei Senjata Api Nasional 2021 menemukan bahwa banyak pemilik senjata api baru merupakan warga kulit berwarna, termasuk warga Asia-Amerika," demikian tulis laporan tersebut.

Saat semakin banyak warga Asia-Amerika membeli senjata api, mereka kini juga dihadapkan pada isu terkait cara mencegah kematian akibat senjata api di komunitas mereka.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023